TEMPO.CO, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menjemput 16 warganya yang tercatat sebagai eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Balai Transito Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Timur, Minggu malam kemarin.
Mereka yang terdiri atas 11 orang dewasa, 4 anak-anak, dan 1 balita itu ditampung sementara di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Sidokare Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Sidoarjo. Rencananya, mereka baru akan dikembalikan ke keluarga Selasa besok.
"Insya Allah, nanti hari Selasa sudah kita serahkan ke keluarga masing-masing," kata Penjabat Bupati Sidoarjo Jonathan Judianto yang ikut mengawal penjemputan. Sebelum dikembalikan, mereka akan menjalani pemeriksaan psikologis dan kesehatan.
Menurut Jonathan, setelah menjalani pemeriksaan psikologis dan kesehatan oleh tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo serta Kepolisian Resor Sidoarjo, pada Senin malam, 25 Januari 2016, mereka akan diberikan pembinaan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah aparat terkait.
Jonathan menjamin kepulangan mereka pada Selasa besok tidak ada masalah. Sebab, dari hasil pendataan sebelumnya, tidak ada penolakan dari warga. "Kepala desanya datang sendiri ke kami, dan mereka juga sudah melakukan sosialisasi kepada warganya."
Jonathan menjelaskan, dari gelombang kepulangan eks anggota Gafatar dari Jawa Timur pada Sabtu lalu, sebetulnya ada 20 warga Sidoarjo. Namun empat di antaranya memilih dipulangkan ke Pacitan. "Untuk gelombang kepulangan hari ini belum tahu," ucapnya.
Sabtu lalu, 373 orang dan 32 balita mantan anggota Gafatar yang berasal dari Jawa Timur dipulangkan dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai penerbangan Lion Air. Sebelum dikembalikan ke daerah masing-masing, mereka ditampung di Balai Transito Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Timur.
NUR HADI