Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Cucu Merindukan Uluran Tangan Para Dermawan

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Cucu, anak perempuan yatim-piatu berusia 21 tahun yang cacat pisik sejak lahir di Desa Sukasari, Kecamatan Binong, Subang, Jawa Barat. TEMPO/Nanang Sutisna
Cucu, anak perempuan yatim-piatu berusia 21 tahun yang cacat pisik sejak lahir di Desa Sukasari, Kecamatan Binong, Subang, Jawa Barat. TEMPO/Nanang Sutisna
Iklan

TEMPO.CO, Subang - Memilukan! Satu kata itu agaknya pas buat menggambarkan kondisi Cucu, perempuan 21 tahun yang tak berdaya. Badannya kurus, wajahnya tirus, kedua kaki dan tangan kanannya pun mati gerak. Mulutnya yang tonggos tak sanggup berkata-kata, meski hanya mengucapkan satu huruf alfabet.

Kendati usianya 21 tahun, berat badan Cucu hanya 25 kilogram, setara dengan bobot badan anak usia 10 tahunan. Hidup bersama kakanya, Cica, di Kampung Sangkali, Desa Sukasari, Kecamatan Binong, Subang, Jawa Barat, Cucu yang cacat sejak lahir itu sudah menjadi yatim-piatu ketika berusia sekitar 2 tahun.

Meski dalam kondisi serba memprihatinkan, Cucu masih punya semangat hidup. Dia tak mau menggantungkan 100 persen hidupnya pada kakaknya, yang berstatus ibu rumah tangga dari seorang suami yang berprofesi sebagai buruh tani.

Saban hari, dengan sisa kekuatan fisik yang dimilikinya, Cucu masih sanggup mengesot dari rumah menuju pinggir jalan. Beralas tikar dan kardus kecil, Cucu mencoba mengais rezeki dengan cara merebut perhatian dan kasih sayang pengguna jalan.

Ihwal kebiasaan adiknya mengemis, Cica mengaku sudah melarang sejak dulu. Tapi Cucu selalu "menggodanya" terus mengemis dengan alasan membantu. "Terus terang saya iba melihatnya. Tapi ia bisa menangis seharian jika dilarang mengemis," kata Cica. Cucu harus berpeluh disiram sinar matahari seharian. 

Cucu memaksa mengemis sehingga kulit Cucu legam disengat matahari.

Cica mengaku tak berdaya mengasuh adiknya yang serba cacat fisik itu. Ia mengaku tak sanggup membiayai pengobatan Cucu, meski hanya ke Puskesmas. "Saya hanya bisa mengobatinya ke bidan desa. Itu pun kalau sudah terpaksa," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia juga tak memiliki fasilitas jaminan kesehatan masyarakat atau asuransi kesehatan keluarga miskin. Bahkan ia juga tak punya Kartu Indonesia Sehat buat mengobati Cucu ke Puskesmas atau rumah sakit. "Boro-boro."

Rumasih, tetangga dekat Cica, mengaku sangat iba bila melihat keseharian Cucu. "Untuk bisa makan saja Cucu masih harus disuapi kakaknya," ujarnya. Rumasih mengaku, belum pernah ada aparat pemerintah yang peduli mengurusi anak perempuan bernasib nahas itu.

Kini Cica berharap, pemerintah Kabupaten Subang atau para dermawan mengulurkan tangan buat memberi bantuan nutrisi dan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap Cucu agar bisa hidup sehat. Cucu juga membutuhkan kursi roda agar bisa duduk santai dan senang serta menghentikan kebiasaan mengesot untuk mengemis. 

"Kami sangat merindukan bantuan dari pemerintah itu," ucap Cica.



NANANG SUTISNA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Resep Ikan Bakar Etong Khas Subang yang Mudah dan Praktis

20 Juli 2023

Ikan Etong Bakar.
Resep Ikan Bakar Etong Khas Subang yang Mudah dan Praktis

Masakan khas asal Subang, Jawa Barat ini diolah dengan memanggang Ikan di atas bara api atau gril.


Rekomendasi Kuliner Khas Subang, Cita Rasa Unik

11 Juli 2023

Tape ketan hitam. flickr.com
Rekomendasi Kuliner Khas Subang, Cita Rasa Unik

Kuliner Subang menawarkan cita rasa yang khas, bahan-bahan segar, dan hidangan yang lezat. Cocok saat menemani liburan sekolah Anda sekeluarga.


9 Pemandian Air Panas di Bandung dan Sekitarnya ini Nyaman Banget untuk Relaksasi

19 Maret 2023

Pengunjung menikmati suasana pemandian air panas di Sari Ater Resort, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu,25 November 2020. Pemerintah Jawa Barat bersama PTPN VIII akan mengembangkan proyek kawasan Ciater Agrotourism sebagai bagian proyek investasi pendukung kawasan Rebana di Jawa Barat yang mengandalkan potensi ekowisata seperti hamparan kebun teh, pemandian air panas, paralayang dan wisata air terjun. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
9 Pemandian Air Panas di Bandung dan Sekitarnya ini Nyaman Banget untuk Relaksasi

Pemandian air panas bisa menjadi salah satu tempat untuk relaksasi, salah satunya pergi ke tempat pemandian di Bandung.


Kasus Ibu Hamil Meninggal, Ombudsman Jabar Minta Subang Benahi Layanan Kesehatan

8 Maret 2023

Ilustrasi wanita/ibu hamil dan sayuran, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Kasus Ibu Hamil Meninggal, Ombudsman Jabar Minta Subang Benahi Layanan Kesehatan

Kasus kematian ibu hamil yang ditolak dirawat di RSUD Subang jadi pelajaran untuk perbaikan pelayanan kesehatan di Subang.


Kemenkes Bakal Koordinasi dengan Dinkes Subang soal Kematian Ibu Hamil

8 Maret 2023

Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan.
Kemenkes Bakal Koordinasi dengan Dinkes Subang soal Kematian Ibu Hamil

Kemenkes, kata Nadia, baru mendapatkan laporan kasus ini ketika telah ramai diperbincangkan di media sosial.


Kisah Meninggalnya Kurnaesih Viral, Ini Kata Suaminya

8 Maret 2023

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat menemui Juju Junaedi, suami almarhum Kurnaesih (39), ibu hamil yang dikabarkan meninggal dunia setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang, di Subang, Rabu (8/3/2023). (FOTO ANTARA/Dok Dedi Mulyadi)
Kisah Meninggalnya Kurnaesih Viral, Ini Kata Suaminya

Suami Kurnaesih bingung kisah kematian istrinya viral. Dia mengaku tak pernah melapor ke pihak mana pun.


Kuliner Khas Subang yang Sayang Kalau Anda Lewatkan

3 Oktober 2022

Oncom. Tokopedia.com
Kuliner Khas Subang yang Sayang Kalau Anda Lewatkan

Subang terkenal dengan destinasi wisata alam yang dimilikinya, seeprti Tangkuban Parahu dan Ciater. Namun, tahukah Anda bahwa Subang tidak hanya terkenal akan wisatanya, tetapi juga oleh kuliner khas yang dimilikinya.


4 Pilihan Destinasi Wisata di Subang untuk Menemani Akhir Pekan

2 Oktober 2022

Warga menikmati pemandian air panas di Sari Ater Resort, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020. Pemerintah Jawa Barat bersama PTPN VIII akan mengembangkan proyek kawasan Ciater Agrotourism sebagai bagian proyek investasi pendukung kawasan Rebana di Jawa Barat yang mengandalkan potensi ekowisata seperti hamparan kebun teh, pemandian air panas, paralayang dan wisata air terjun. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
4 Pilihan Destinasi Wisata di Subang untuk Menemani Akhir Pekan

Oleh karena itu, wilayah Subang memiliki beragam pilihan destinasi wisata. Ini rekomendasinya.


Potensi Desa Wisata Cisaat Subang Dipuji Sandiaga: Menarik untuk Warga Ibu Kota

6 Maret 2022

Suasana di desa wisata Cisaat, Kabupaten Subang. Dok. Kemenparekraf
Potensi Desa Wisata Cisaat Subang Dipuji Sandiaga: Menarik untuk Warga Ibu Kota

Desa wisata Cisaat di Kabupaten Subang dengan beragam potensinya terus mengalami kenaikan pengunjung sejak hadir pada 2016.


Sesar Subang Sebabkan Gempa Pagi Tadi, Ini Data BMKG

23 April 2021

Ilustrasi gempa. REUTERS
Sesar Subang Sebabkan Gempa Pagi Tadi, Ini Data BMKG

Gempa darat dan dangkal menggoyang Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Jumat pagi, 23 April 2021.