TEMPO.CO, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendata sekitar 4.500 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tinggal di beberapa tempat di Kalimantan Barat. Mereka secara bertahap akan dipulangkan ke daerah asal.
“Warga eks Gafatar yang sudah kita data terdapat sekitar 4.500 di Kalimantan Barat, dan semua akan dievakuasi. Hingga saat ini, ada beberapa daerah (kabupaten) yang warga eks Gafatarnya belum masuk,” ujar Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sandjaya, usai melepas 350 warga eks Gafatar di Pelabuhan Dwikora Pontiana, Sabtu 23 Januari 2016.
Christiandy menambahkan, dalam waktu dekat para eks anggota Gafatar akan mengisi kamp Markas Perbekalan dan Angkutan Kodam XII Tanjungpura. “Akan datang lagi warga eks Gafatar dari Kabupaten Kayong Utara, dan Pulau Maya,” ujarnya.
Kepala Penerangan Kodam XII Tanjungpura Kolonel Inf Muhlis menjelaskan, KRI Teluk Gilimanukmembawa sebanyak 355 warga eks Gafatar untuk dipulangkan hari ini. “Namun ada yang sakit 5 orang, sehingga tidak bisa langsung dipulangkan,” katanya.
Warga yang dipulangkan hari ini sebanyak 343 orang dari penampungan Bekangdam XII Tanjungpura dan sisanya dari Kompi B 643 WNS Pontianak. Mereka adalah warga asal Jawa Tengah, dan diperkirakan akan sampai di Pelabuhan Tanjung Mas lusa.
Sabtu dini hari warga eks Gafatar dipulangkan dengan menggunakan lima penerbangan dari Sembilan penerbangan yang disediakan. “Warga yang dipulangkan melalui lima penerbangan berjumlah 959 orang,” kata Irfan. Adapun KRI Teluk Banten telah tiba di Pontianak, namun masih berada di muara Sungai Kapuas menunggu air pasang untuk merapat di Dermaga Pelabuhan Dwikora Pontianak.
ASEANTY PAHLEVI