TEMPO.CO, Ternate - Pemerintah Kota Ternate mewaspadai aksi terorisme menjelang peristiwa gerhana matahari total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016. Hal ini dilakukan lantaran puncak peristiwa itu akan dihadiri lebih dari seribu wisatawan asing dari berbagai negara.
Idrus Assagaf, penjabat Wali Kota Ternate, mengatakan, untuk mengantisipasi aksi terorisme, Pemerintah Kota Ternate akan melibatkan aparat kepolisian, TNI, dan BIN guna pengamanan puncak acara. Pelibatan mereka dilakukan sebagai langkah antisipasi dan pendeteksian dini ancaman keselamatan dan keamanan masyarakat, Sabtu, 23 Januari 2016.
“Apalagi beberapa waktu lalu sempat terjadi aksi terorisme, dan inilah mengapa Pemerintah Kota Ternate sangat mewaspadai aksi tersebut. Karena itu, selain polisi dan BIN, kami akan melibatkan unsur pemuda, tokoh masyarakat, dan agama,” kata Idrus.
Menurut Idrus, peristiwa gerhana matahari total di Ternate adalah sebuah peristiwa langka di dunia. Di Ternate, puncak gerhana ini akan terjadi pada pukul 09.51 selama 2 menit 39 detik dengan ketinggian matahari 47,7 derajat. Peristiwa itu diperkirakan akan disaksikan sedikitnya 1.157 wisatawan asing dari berbagai negara. Sejumlah duta besar dari Jepang, Cina, dan Thailand juga dikabarkan akan mengunjungi Kota Ternate untuk menyaksikan peristiwa gerhana matahari total itu.
“Putri kerajaan Thailand bahkan sudah dipastikan akan hadir. Karena itu, semua pihak saya minta bisa menjaga rasa aman selama peristiwa gerhana matahari total,” ujar Idrus.
Brigadir Jenderal Zulkarnain, Kepala Kepolisian Daerah Maluku Utara, mengatakan kepolisian sudah menyiapkan dan membuat rencana pengamanan di beberapa titik. Tempat-tempat vital, seperti perkantoran dan hotel, akan dijaga lebih ketat. “Intinya kami telah siap,” tutur Zulkarnain.
BUDHY NURGIANTO