TEMPO.CO, Tegal - Subhan, 45 tahun, tak peduli ketika penduduk meneriakinya bahwa kereta api segera melintas. Penduduk Desa Bandasari, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ini tak menghentikan sepeda motornya ketika sudah mendekati rel kereta tanpa palang pintu di Kelurahan Debong, Kecamatan Tegal Timur.
Hanya dalam hitungan detik: bruk. Lokomotif kereta api Kamandaka jurusan Semarang-Purwokerto dari arah timur menerjang Subhan dan sepeda motornya hingga terseret sejauh 500 meter. "Kecelakaannya masuk Kota Tegal, tapi tubuh dan motornya terseret sampai masuk ke Kabupaten Tegal," kata penduduk setempat, Iwan, 32 tahun.
Subhan langsung tewas di tempat karena mengalami luka parah di bagian kepala. Setelah menabrak Subhan, kereta api secara perlahan berhenti. Petugas PT KAI langsung mengevakuasi bangkai sepeda motor yang masih menempel di gerbong kereta api.
Berdasarkan kesaksian penduduk, sebelum kejadian, korban mengendarai sepeda motor dengan terburu-buru. Peringatan penduduk tak dihiraukan. "Dia kelihatan buru-buru," kata Iwan.
Sejumlah kerabat korban pun mendatangi lokasi kecelakaan. "Subhan memang setiap hari lewat sini. Dia kerja jadi kurir obat. Tadi mau antar obat," ujar salah seorang kerabat korban, Kaurman, 50 tahun.
Adapun jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke RS Kardinah Tegal untuk pemeriksaan lebih lanjut.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ