TEMPO.CO, Sleman - Para anggota eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Daerah Istimewa Yogyakarta segera dipulangkan. Namun pemulangan mereka tergantung dari pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Kepolisian, serta TNI Angkatan Laut yang akan mengangkut mereka dengan kapal.
Jumlah orang hilang yang dilaporkan diduga ikut eksodus Gafatar semakin banyak. Hingga Kamis, 21 Januari 2016, ada 92 orang. Sehari sebelumnya, baru 89 orang dilaporkan hilang pascaditemukannya dokter Rica Tri Handayani, yang dilaporkan hilang oleh suaminya.
Mereka akan diperlakukan dengan baik dan bahkan akan dipulihkan kondisi psikologis mereka.
"Penanganan penjemputan mereka secara terpadu antara polisi dan dinas terkait," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar Hudit Wahyudi, Kamis, 21 Januari 2016.
Orang-orang yang ikut dalam kamp Gafatar di Mempawah, Kalimantan Barat, sekitar 300 orang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun yang tercatat nama dan alamat komplit baru sebanyak 49 orang, ditambah satu dari Klaten, Jawa Tengah. Dari data itu, baru lima orang yang identik dengan yang dilaporkan hilang oleh keluarga.
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga sedang melakukan rapat koordinasi soal penjemputan dan penanganan setelah mereka tiba, termasuk rencana pendampingan psikologis bagi warga yang tergabung dalam organisasi yang dinilai sesat ini.
"Kami akan cek kesehatan dan kondisi psikologis mereka. Kami juga akan tanya siapa yang membawa mereka. Otomatis ini ditangani secara terpadu dengan pemerintah daerah," ujar Hudit.
Setiap perkembangan temuan di Kalimantan Barat akan dikoordinasikan. Berapa pun orang yang ikut eksodus dari Yogyakarta akan ditangani. Mereka yang kembali ke daerah asal diharapkan bisa menyadari tindakannya meninggalkan keluarga. Jika ada paham yang melenceng, akan diluruskan.
Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti menambahkan, warga Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada di Kalimantan Barat dalam kondisi baik.
"Kalau soal trauma pasti ada karena ada pembakaran dan pengusiran. Kami siap menjaga mereka," kata Anny.
Sementara itu, satu orang yang dilaporkan hilang sudah ditemukan dan sudah dibawa ke Yogyakarta atas nama Faza Anggana Novansyah, 27 tahun, asal Sumberadi, Mlati, Sleman.
MUH SAIFULLAH