TEMPO.CO, Kediri - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri, Jawa Timur, dibuat geleng-geleng kepala saat merazia para pengemis dan anak jalanan, Kamis, 21 Januari 2016. Seorang pengemis diketahui menyimpan sepeda motornya tak jauh dari tempatnya meminta-minta.
Pengemis itu belakangan diketahui bernama Rahmat Siswanto, 34 tahun, warga Desa Adan Adan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Saat dirazia, dia tidak lari menjauh seperti pengemis lain, melainkan justru masuk ke gang dan menghidupkan sepeda motor.
"Ternyata dia punya motor meski mengemis,” kata petugas Satpol PP yang bergerak cepat mencabut kunci motor itu. Sepeda motor yang dimiliki Rahmat pun dinilai tak jelek-jelek amat. Mereknya, Yamaha FIZ-R, dan telah dimodifikasi di beberapa bagian.
Seorang tukang becak yang mangkal di lokasi itu mengaku melihat Rahmat setiap hari datang mengendarai sepeda motor dan memarkirkannya di dalam gang sebelum mengemis.
Berbekal sebuah botol bekas air mineral yang diisi pasir, dia meminta-minta uang di perempatan dekat terminal lama Kota Kediri.
Baca Juga:
Tak seperti pengemis lain yang mengenakan pakaian kumal, Rahmat mengenakan jaket kain dan penutup kepala serta kacamata hitam. Dia mengetuk setiap pintu mobil yang berhenti di lampu merah untuk meminta uang.
Kepada petugas yang menggelandangnya ke atas truk, Rahmat mengaku baru tiga bulan menjalani pekerjaan sebagai pengemis. Dia mengaku melakukannya untuk menghidupi tiga anaknya. “Setiap hari rata-rata dapat lima puluh ribu (rupiah),” katanya.
Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Kediri Femysyafonto mengatakan razia kali ini menyasar pengemis, pengamen, dan anak punk yang kerap meresahkan pengguna jalan. Tak jarang mereka mengeluarkan kata-kata kotor saat tak diberi uang oleh masyarakat. “Kita bersihkan Kota Kediri dari keberadaan mereka,” tuturnya.
HARI TRI WASONO