TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menyayangkan terjadinya tindak kekerasan terhadap bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara di Mempawah, Kalimantan Barat. Walau berbeda pandangan, tak seharusnya warga main hakim sendiri.
Pramono mengatakan saat ini sudah terjadi relokasi terhadap para korban. Pemerintah juga masih mempelajari dan mencari siapa dalang di balik kasus itu. "Sebenarnya sudah ada negosiasi minta waktu empat hari untuk merelokasi. Tapi mereka keburu diserang," kata Pramono, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 20 Januari 2016.
Baca juga: Rumah Dibakar, Ratusan Eks Anggota Gafatar Akan Dipulangkan
Saat ini, kata Pramono, para korban sudah mulai direlokasi dan akan dikembalikan ke daerah masing-masing. Istana juga berkoordinasi langsung dengan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Dalam Negeri, serta Menteri Sekretaris Negara. "Kami tak mau tindakan intoleransi dilakukan kepada siapapun."
Sebelumnya, Senin malam, 18 Januari 2016, satu unit mobil jenis Avanza yang diduga milik salah seorang eks anggota Gafatar dibakar di halaman Kantor Bupati Mempawah. Mobil tersebut diduga milik mantan anggota Gafatar yang tengah bernegosiasi dengan pemerintah daerah setempat seiring ultimatum warga yang menolak mereka untuk tinggal di wilayah itu.
Bupati Mempawah Ria Norsan sempat meminta massa untuk membubarkan diri. Namun, massa enggan membubarkan diri dan meminta supaya para mantan anggota Gafatar itu segera meninggalkan Mempawah. Tidak hanya itu, warga juga membakar beberapa rumah yang menjadi tempat tinggal mantan anggota Gafatar di Mempawah.
Adapun Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa TNI sudah melakukan evakuasi terhadap para korban menggunakan kapal perang. Pemerintah Pusat dan Pemerintah ?Daerah juga terus melakukan koordinasi. "Salah satunya Pemda Jawa Tengah. Kami sudah berkomunikasi dengan Gubernur Ganjar Pranowo."
FAIZ NASHRILLAH