TEMPO.CO, Tuban - Karena masih menyimpan dendam, Lamidi, 23 tahun, menghabisi Warnadi, 30 tahun, warga Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Rabu dinihari, 20 Januari 2016.
Korban tewas di Dusun Kanoman, Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, pada Rabu sekitar pukul 04.00, dengan delapan luka bacok di punggung dan kepalanya.
Korban tidak kuasa melawan karena sedang dalam kondisi mabuk minuman keras. Setelah menghabisi nyawa Warnadi, pelaku menyerahkan diri ke kantor Kepolisian Sektor Kerek. Barang bukti berupa parang juga dia serahkan kepada polisi.
Juru bicara Kepolisian Resor Tuban, Ajun Komisaris Suendayati, mengatakan awalnya korban dan pelaku, yang telah ditetapkan sebagai tersangka, bertemu di sebuah warung kopi tak jauh dari pesta kesenian tayub (semacam ronggeng). Tersangka bahkan sempat meminta korban membayar minumannya. "Setelah itu tersangka pamit pulang," katanya, Rabu, 20 Januari 2016.
Rupanya kepulangan Lamidi untuk mengambil senjata. Dia menunggu kepulangan korban di tepi jalan. Menjelang subuh korban melintas dalam keadaan mabuk berat. Dalam kegelapan, Lamidi menebas kepala dan punggung korban berkali-kali.
Baca Juga:
Korban, yang dikenal sebagai jagoan kampung, sempat lari dan berteriak-teriak minta tolong. Namun karena banyak darah yang keluar, akhirnya korban jatuh tersungkur. Ia meninggal di tempat tersebut.
Kepada polisi tersangka mengaku menghabisi nyawa Warnadi karena menaruh dendam. Sebab, kata dia, Warnadi sempat menganiayanya sekitar tiga bulan lalu. "Motif pembunuhan karena tersangka masih sakit hati pada korban," ujar Suendayati.
SUJATMIKO