Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Untuk Progam Pangan, Gafatar Punya 5 Ribu Ha di Kalimantan

image-gnews
Sejumlah warga eks Gafatar berjalan membawa tas di pemukiman di kawasan Monton Panjang, Kalbar, 19 Januari 2016. Sebanyak 796 warga eks Gafatar di kawasan ini datang dari Pulau Jawa sejak tiga bulan lalu. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah warga eks Gafatar berjalan membawa tas di pemukiman di kawasan Monton Panjang, Kalbar, 19 Januari 2016. Sebanyak 796 warga eks Gafatar di kawasan ini datang dari Pulau Jawa sejak tiga bulan lalu. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Iklan

TEMPO.CO, Tegal – Mantan pemimpin Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Yudhistira, mengatakan salah satu agenda kerja organisasi tersebut adalah mengajak anggotanya pergi ke Kalimantan. Tidak asal pergi, tapi dalam rangka program yang mereka sebut sebagai program kedaulatan dan ketahanan pangan.

Karena itu, menurut mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gafatar Daerah Istimewa Yogyakarta itu, orang-orang yang beberapa waktu lalu dilaporkan hilang sebenarnya sedang mengikuti program tersebut. “Mereka yang tertarik ya yang berangkat kemarin itu, bukan hilang, karena mereka pergi atas kesadaran sendiri," ucap Yudhistira kepada Tempo pekan lalu.

Dia berujar, dalam program kedaulatan pangan itu, Gafatar menawarkan lahan seluas 5.000 hektare di Kalimantan untuk digarap para anggotanya. Sebagian lahan diperoleh organisasi itu dari membeli, sedangkan sisanya diberi secara sukarela oleh tetua adat. "Warga lokal berpikir lebih baik lahan dipakai untuk pertanian ketimbang untuk lahan sawit yang justru merusak lingkungan," tuturnya.

Dia juga sudah mengingatkan kepada anggota yang hendak berangkat ke Kalimantan untuk memberitahukan atau pamit kepada sanak saudaranya. Namun alasan yang dikemukakan para anggota berbeda-beda dan tidak seorang pun yang mengaku akan bertani. Menurut dia, banyak yang tidak percaya dan heran apabila dijelaskan alasan yang sebenarnya, yakni untuk bertani. Misalnya, seorang advokat seperti dia yang berniat menjadi petani sudah pasti akan menimbulkan tanda tanya bagi banyak orang.

Yudhistira tidak menampik sebagian anggota Gafatar adalah bekas anggota Al Qiyadah Al Islamiyah, organisasi yang dibubarkan pada 2007 karena dianggap sesat. Pada 2011, Mahftul Muiz Tumanurung, pendiri Gafatar, mengumpulkan sebagian mantan anggota Al Qiyadah untuk diajak bergabung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam perjalanannya, Gafatar memiliki sekitar 20 ribu anggota yang tersebar di 34 provinsi dan berasal dari berbagai latar belakang agama, profesi, dan organisasi. "Gafatar juga tidak pernah ikut campur urusan keyakinan Anggotanya. Mau dia salat atau tidak itu privasi masing-masing," katanya.

Mantan pengurus DPD Gafatar Jawa Tengah, Adi, menyebutkan pendanaan Gafatar berasal dari iuran para anggota. Setiap bulan, ada iuran sukarela yang jumlahnya tidak mengikat, mulai Rp 5.000 hingga Rp 10 juta. "Yang penting ikhlas.”

SWITZY SABANDAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

7 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

11 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

15 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

35 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

41 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

43 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

48 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

50 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

56 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

59 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.