TEMPO.CO, Kendari - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Asrun, diperiksa penyidik Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Senin, 18 Januari 2016. Asrun dituduh menghina tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, almarhum Abunawas, karena menyamakannya dengan Abunawas dalam dongeng 1001 Malam. Abunawas versi dongeng dinilai berwatak culas dan licik.
Asrun datang mengendarai Toyota Fortuner Hitam, DT-1-E. Setelah hampir dua jam diperiksa, Asrun mengatakan permasalahan dengan Abunawas sudah selesai. “Sudah selesai, sudah tidak ada masalah yang katanya saya melakukan penghinaan terhadap almarhum Abunawas," katanya.
Pelaporan Asrun ke polisi berawal saat dia akan mengganti nama Rumah Sakit Umum Abunawas menjadi Rumah Sakit Kota Kendari pada Oktober 2015. Menurut Asrun, nama Abunawas tidak cocok dijadikan nama rumah sakit karena berkonotasi negatif, yakni suka menipu, lihai, dan licik.
Pernyataan Asrun tersebut menuai protes keluarga Abunawas. Mereka menggelar unjuk rasa di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kendari akhir tahun lalu. Masyhur Masie Abunawas, anak sulung Abunawas, juga mengadukan Asrun ke polisi karena tersinggung ayahnya disamakan dengan Abunawas versi dongeng.
Masyhur membawa bukti berupa kliping media massa dan rekaman pernyataan Asrun. Dia mendesak Asrun mengembalikan nama baik orang tuanya. “Tidak ada dasarnya menyamakan orang tua kami yang dikenal sebagai salah satu tokoh pembangunan di Kendari ini dengan figur Abunawas di cerita 1001 Malam," ujar Masyhur.
Semasa hidup, Abunawas dikenal sebagai tokoh pembangunan di Kota Kendari. Abunawas pernah menjabat bupati kedua saat status Kota Kendari masih berupa Kabupaten Kendari pada periode 1968-1973. Abunawas juga pernah menjabat Kepala Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara yang pertama.
ROSNIAWANTY FIKRI