Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buron Teroris Poso Bertambah Jadi 38 Orang  

image-gnews
Sejumlah personil Brimob berpatroli rutin di Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Poso Pesisir, Poso, Sulteng, 14 Maret 2015. Kapolda Sulteng, Brigjen Idham Azis, mengatakan sepanjang Januari-Maret 2015, sebanyak 12 warga Poso ditangkap terkait kelompok jaringan teroris pimpinan Santoso. ANTARA/Zainuddin MN
Sejumlah personil Brimob berpatroli rutin di Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Poso Pesisir, Poso, Sulteng, 14 Maret 2015. Kapolda Sulteng, Brigjen Idham Azis, mengatakan sepanjang Januari-Maret 2015, sebanyak 12 warga Poso ditangkap terkait kelompok jaringan teroris pimpinan Santoso. ANTARA/Zainuddin MN
Iklan

TEMPO.COMakassar - Daftar Pencarian Orang alias buron teroris di Poso terus bertambah. Hal itu disampaikan Kepala Biro Operasional Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Komisaris Besar Herry Nahak, saat ditemui di Markas Komando Daerah Militer VII/Wirabuana di Makassar, Selasa, 19 Januari 2016.

"Data terbaru, DPO bertambah 38 orang. Itu berdasarkan dokumen yang diperoleh saat penemuan kamp teroris pada akhir tahun lalu," katanya.

Herry mengatakan pihaknya berfokus mengejar 38 buron teroris yang diyakini bersembunyi di Pegunungan Poso Pesisir. Herry tidak memerinci jumlah total buron lantaran pendataan secara rinci masih mesti dilakukan. 

"Kan ada DPO-DPO sebelumnya. Itu juga belum termasuk kalau ada kurir baru yang mereka rekrut," ujarnya. Kepolisian dan TNI, kata Herry, terus bahu-membahu mengejar kelompok teroris yang dipimpin Santoso. 

Perburuan kelompok teroris Poso, menurut Herry, setidaknya melibatkan 2.400 aparat TNI-Polri, terdiri atas 1.500 polisi dan 918 tentara dari Komando Daerah Militer VII/Wirabuana. "Operasi Tinombala dilakukan terhitung 10 Januari sampai 60 hari mendatang. Kami fokus mengejar jaringan teroris Poso," tuturnya. 

Disinggung identitas jenazah terduga kelompok teroris yang tewas dalam kontak senjata di Pegunungan Tineba, Jumat, 15 Januari lalu, Herry mengaku masih belum dikenali. Proses identifikasi masih terus dilakukan. Kepolisian sudah mengolah data DNA dan sidik jari pelaku. Namun data pembandingnya belum mencukupi. 

Herry mengaku pihaknya tidak bisa berspekulasi mengenai identitas pelaku. "Yang pasti, yang tewas itu jaringan teroris karena terlibat kontak senjata dan ditemukan bom lontong di tubuhnya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Sudarto mengharapkan Operasi Tinombala di Poso berakhir manis dengan meringkus pimpinan kelompok teroris, yakni Santoso. Dengan begitu, situasi dan kondisi kamtibmas di wilayahnya bisa benar-benar kondusif. "Itu sasaran utama. Kalau Santoso sudah ditangkap kan sudah aman dan selesai," katanya. 

Menurut Sudarto, sejauh ini operasi penumpasan teroris tidak kunjung mampu menangkap Santoso karena terkendala medan. Luas dan rimbunnya hutan tempat kelompok Santoso bersembunyi menyulitkan aparat TNI-Polri. Selain itu, kelompok Santoso masih mendapatkan bantuan logistik dari masyarakat setempat. Adapun bantuan persenjataan dipasok dari luar daerah yang terus dicoba dideteksi aparat keamanan. 

Sudarto menerangkan kelompok Santoso di Poso sebenarnya sudah tidak terlalu banyak. "Paling 20-30 orang," ucapnya. Dengan operasi Tinombala yang terus dilancarkan, pemerintah mengharapkan Santoso dan semua anak buahnya segera ditangkap. Disinggung adanya satu orang yang tewas dalam baku tembak antara aparat keamanan dan kelompok teroris di Poso, Sudarto memastikan bukan Santoso. 

"Infonya sudah diidentifikasi, tapi saya belum terima laporan dari polisi. Yang pasti bukan Santoso, melainkan anak buahnya," ujarnya. Kendati Poso diidentikkan sebagai basis kelompok teroris, Sudarto mengatakan situasi dan kamtibmas di wilayahnya sebenarnya tidaklah begitu mencekam. Ia mengklaim pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah cukup tinggi. "Di Poso sebenarnya aman-aman saja, kok," kata pria kelahiran Jawa Timur itu. 

Panglima Komando Daerah VII/Wirabuana, Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti, mengatakan pihaknya siap membantu kepolisian dalam Operasi Tinombala. TNI akan berusaha membantu Korps Bhayangkara menangkap Santoso. Meski begitu, keterlibatan TNI sebatas membantu. Adapun tugas pokok penumpasan teroris merupakan domain kepolisian. Untuk menangkal aksi terorisme dan paham radikal, pihaknya menyebar intelijen dan terus melakukan tugas pembinaan kewilayahan. 

TRI YARI KURNIAWAN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.


Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Ratusan kotak amal yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (Antara Lampung/Damiri)
Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.


Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.


Cari Buron Teroris, Satgas Madago Raya Sisir Hutan Sigi hingga Lembah Napu

13 Januari 2022

Sejumlah barang bukti hasil kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok teroris MIT Poso di Mapolres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ahad, 19 September 2021. Selain Ali Kalora, kontak tembak itu juga menewaskan satu anggota kelompok teroris MIT lainnya yakni Jaka Ramadan alias Ikrima. ANTARA/Mohamad Hamzah
Cari Buron Teroris, Satgas Madago Raya Sisir Hutan Sigi hingga Lembah Napu

Satgas Madago Raya mengimbau kepada warga untuk tidak memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada kelompok ekstrem itu.


Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.


Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Narapidana tindak pidana teorisme mencium bendera Merah Putih usai mengucap ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Aula Sahardjo, Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 15 April 2021. Sebanyak 34 narapidana tindak pidana terorisme mengikuti ikrar setia kepada NKRI sebagai bentuk implementasi hasil akhir program deradikalisasi serta pengikat tekad dan semangat untuk menegaskan bersedia kembali membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI. ANTARA FOTO/Humas Kemenkumham
Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.


Kabar Teroris Poso: Bos MIT Ali Kalora Diduga Tertembak Satgas Madago Raya

2 Maret 2021

Rumah terduga teroris berinisial N di Jalan Tambak Asri, Gang Dahlia 2A No 27, Surabaya yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Senin 1 Maret 2021. ANTARA Jatim/HO/WI
Kabar Teroris Poso: Bos MIT Ali Kalora Diduga Tertembak Satgas Madago Raya

Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur dan teroris Poso, Ali Kalora, diduga tertembak saat bentrok senjata dengan Satgas Madago Raya di Kabupaten Poso


Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Polisi memeriksa rumah warga yang berada di sekitar lokasi pengejaran terduga teroris di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu, 7 November 2020 Aparat gabungan yang terdiri dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brimob Polri dan TNI melakukan pengejaran terhadap seorang pria yang diduga merupakan anggota kelompok teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Poso serta bersembunyi di sekitar wilayah tersebut dan hingga pukul 17.30 WITA petugas masih melakukan pengejaran. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.


Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.