TEMPO.CO, Jakarta - Lili Mariana Harisadi, tenaga kerja Indonesia asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang bekerja di Suriah, dilaporkan bunuh diri. Lili ditemukan tidak bernyawa di pintu kamar tempat tinggalnya di Damascus Countryside. Jenazahnya telah dikubur di Suriah pada Senin, 18 Januari 2016.
"Lili adalah korban perdagangan orang (trafficking) karena dikirim ketika moratorium (penghentian) pengiriman tenaga kerja ke Suriah masih berlaku," kata Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Djoko Harjanto.
Djoko meminta pemerintah menghukum agen dan pihak yang terlibat dalam pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Lili tercatat sebagai warga Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.
Berdasarkan siaran Kedutaan Besar RI di Suriah, Lili ditemukan gantung diri di balik pintu kamarnya menggunakan selendang hijau yang diikatkan pada pipa pemanas ruangan pada 3 Januari 2016. Jenazah lalu diotopsi di Rumah Sakit Mujtahid, Damaskus.
Hasil otopsi menyebutkan, Lili dinyatakan meninggal pada Minggu, 3 Januari 2016, karena gantung diri. KBRI kemudian mengurus pemakaman almarhumah. Djoko Harjanto ikut salat jenazah dan mengantarkan ke pemakaman.
Salat jenazah dipimpin Imam Masjid Bilal di Damaskus setelah selesai salat zuhur berjamaah. Jemaah turut mendoakan dan menggotong keranda jenazah almarhumah Lili di sekitar masjid.
Lili Mariana berangkat dari Indonesia menuju Malaysia pada 20 September 2015. Dia masuk ke Suriah pada 7 Oktober 2015 dan bekerja di rumah majikan, Khaldun Krayem. Keberangkatannya tidak melalui agen PJTKI (perusahaan pengarah TKI).
Menurut Pejabat Penerangan Sosial Budaya KBRI Suriah, AM. Sidqi, hak-hak almarhumah sudah dipenuhi. Bahkan majikan turut membiayai penguburan.
Sidqi mengakui hingga saat ini masih didapati pengiriman tenaga kerja wanita ilegal korban perdagangan manusia ke Suriah yang masih dilanda krisis.
"Lili tidak ada agen pengiriman karena dikirim setelah penghentian/pelarangan penempatan TKI ke Suriah," kata Sidqi.
Kementerian Tenaga Kerja Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 260 Tahun 2015 tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan TKI pada Pengguna Perseorangan di Negara-negara Kawasan Timur Tengah.
Untuk Suriah, pengiriman TKI telah dihentikan sejak Agustus 2011, sejak program repatriasi WNI Suriah dimulai pada 2011. Saat ini KBRI Damaskus telah memulangkan 12.905 WNI.
Namun perdagangan manusia berkedok pengiriman TKI terus berlangsung. KBRI Damaskus tidak memiliki data pasti karena mereka masuk secara sembunyi-sembunyi. Diperkirakan, masih ada sekitar 2.000 WNI lagi di Suriah.
TKI masuk ke Suriah lewat rute Jakarta-Batam-Malaysia-UEA/Oman-Suriah melalui sindikat perdagangan manusia. Mereka masuk dengan visa turis atau visa pekerja. Dokumen TKI dipalsukan agar dapat izin kerja dan visa.
Menurut data KBRI, hampir semua TKI ke Suriah menggunakan paspor resmi yang dipalsukan datanya, seperti nama, tempat tanggal lahir, dan tujuan pengiriman. Modusnya, mereka dijanjikan dikirim ke Uni Emirat Arab, tapi malah dijual ke Suriah.
NATALIA SANTI