TEMPO.CO, Surabaya - Erri Indra Kautsar, 19 tahun, mahasiswa semester V Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang pergi dari rumahnya karena diduga bergabung Gafatar sejak 17 Agustus 2015, mulai terlacak.
Erri diketahui berada di Pontianak, Kalimantan Barat, bersama temannya yang juga bergabung dengan Gafatar. “Kemarin, teman Erri bisa dihubungi oleh anggota kami. Dia bilang berada di Pontianak,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Perlindungan Masyarakat Surabaya Soemarno, Senin, 18 Januari 2016. (Baca: Ikut Gafatar, Ini Isi Surat Mahasiswa Surabaya yang Hilang)
Menurut Soemarno, petugasnya masih terus berkomunikasi dan berpesan supaya Erri memberikan kabar kepada orang tuanya di Surabaya. Sebab, selama ini mereka risau menunggu-nunggu kepastian keberadaan Erri. “Kami minta dia supaya menghubungi orang tuanya dan memberi kabar keberadaan dan kondisinya saat ini,” ujarnya.
Melalui cara itu, kata dia, diharapkan orang tuanya yang sudah mencarinya sejak Agustus 2015 itu tidak resah. “Semoga ini menjadi titik awal ditemukannya Erri,” ujarnya. (Baca juga: Ini Pengakuan Mantan Pemimpin Gafatar Yogyakarta)
Soemarno menambahkan, apabila Erri sudah diketahui keberadaannya, Pemerintah Kota Surabaya siap menjemput dan memulangkannya, dengan catatan yang bersangkutan mau diajak pulang. “Ini perintah Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) sejak 2015. Karena itu, kami siap memfasilitasi pemulangannya,” tuturnya.
Risma saat itu memerintahkan agar petugas mencari Erri hingga ketemu. Perintah itu, kata Soemarno, telah ditindaklanjuti. “Mari berdoa bersama supaya Erri bisa cepat ketemu dan bisa dipulangkan,” ujarnya. (Baca juga: Hilang Sebulan, Pengikut Gafatar Ini Pulang ke Rumah)
MOHAMMAD SYARRAFAH