Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangkalan Belum Larang Gafatar

Editor

Sugiharto

image-gnews
Diduga Ikut Gafatar, Satu Keluarga Menghilang Sejak 2015
Diduga Ikut Gafatar, Satu Keluarga Menghilang Sejak 2015
Iklan

TEMPO.COBangkalan - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, belum akan mengeluarkan surat larangan terhadap organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bangkalan Nawawi mengatakan, hingga saat ini, belum ada petunjuk dari pemerintah pusat soal pelarangan Gafatar. "Kami menunggu petunjuk dari pusat untuk melarang Gafatar," katanya, Minggu, 17 Januari 2016.

Namun, Nawawi yakin, tanpa pelarangan pun organisasi Gafatar sudah tamat, setelah kesesatan organisasi itu terbongkar dan tersebar luas lewat media massa. "Yang perlu dicegah adalah bagaimana orang-orang Gafatar tidak membentuk organisasi baru lagi di kemudian hari," tuturnya.

Untuk itu, ujar Nawawi, pemerintah daerah rutin menjalin kerja sama dan berbagai informasi dengan aparat keamanan dan lembaga lain, seperti Komunitas Intelijen Daerah (Kominda). "Sewaktu Gafatar akan masuk Bangkalan, saya minta pendapat Kominda, ternyata bermasalah. Makanya, ketika pengurusnya ajukan pembentukan organisasi, langsung saya tolak," katanya.

Namun organisasi seperti Gafatar tidak gampang menyerah. Gagal satu cara, cara lain akan digunakan. Misalnya, pada 10 Maret 2014, pengurus Gafatar mencoba mengadakan kerja sama bersih-bersih Kota Bangkalan dengan Badan Lingkungan Hidup. "Tapi kami tolak juga," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gagal mendekati dan meraih dukungan pemerintah, pada Agustus 2014, pengurus Gafatar mencoba mendekati petani di Desa Tunjung, Kecamatan Burneh. Gafatar bahkan sempat menyewa sebuah rumah selama satu tahun di Perumnas Tunjung lewat salah satu anggotanya. "Mereka akan memberi penyuluhan dan membantu petani," kata Lurah Kelurahan Tunjung Lutfi.

Namun, sebelum program itu diterapkan, kata Lutfi, kedok sesat Gafatar terbongkar dalam acara selamatan yang digelar anggotanya untuk rumah yang baru disewa. Kata Lutfi, saat tiba waktu berdoa, anggota Gafatar meminta undangan berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing karena tidak semuanya Islam. Pernyataan anggota Gafatar itu diprotes hadirin. "Ya, dari situlah, Gafatar dianggap tidak beres, terus diawasi warga," tuturnya.

Lutfi memuji kewaspadaan warganya sehingga mampu menangkal diri tidak terjerumus dalam kesesatan. Warga Kelurahan Tunjung, kata dia, juga selalu melapor kepada dirinya bila ada kegiatan yang mencurigakan atau tanpa seizin lurah. "Pernah orang pemda mau penyuluhan KB, warga di sini tidak ada yang mau ikut karena belum seizin lurah," ujarnya.

MUSTHOFA BISRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sejak Kapan Komunitas Yahudi Ada di Indonesia?

15 Oktober 2023

Benjamin Verbrugge dan Yobbi Ensel
Sejak Kapan Komunitas Yahudi Ada di Indonesia?

Kedatangan Yahudi ke Indonesia pun memiliki sejarah panjang. Berikut perkembangan komunitas Yahudi di Indonesia.


Cerita Penghayat Kepercayaan Dapat KTP Baru: Daripada Dicap Islam KTP, Mending PD

19 Juli 2023

Seorang pria Badui Dalam (Inner Baduy) menunjukkan KTP elektronik barunya untuk memenuhi syarat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), di Binong, Lebak, Banten, Minggu (11/6/2023). ANTARA/Andi Firdaus
Cerita Penghayat Kepercayaan Dapat KTP Baru: Daripada Dicap Islam KTP, Mending PD

Pemberian KTP ini dapat meningkatkan rasa percaya diri para Penghayat Kepercayaan.


Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq. ANTARA
Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?


Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani
Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?


Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.


KPK Tahan Bupati Bangkalan dalam Kasus Korupsi Lelang Jabatan

7 Desember 2022

Bupati Bangkalan, Abdul Latif Amin Imron, menghadiri pelaksanaan hibah aset hasil rampasan penanganan tindak pidana korupsi, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2022. Hibah dengan total nilai Rp.24,27 miliar tersebut berupa kendaraan mobil, tanah dan bangunan.TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tahan Bupati Bangkalan dalam Kasus Korupsi Lelang Jabatan

KPK memastikan telah menahan para tersangka korupsi lelang jabatan di Pemkab Bangkalan. Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron termasuk di dalamnya.


Satu Keluarga Tewas di Kalideres Mungkin Ikut Aliran Tertentu, Polisi Masih Selidiki

16 November 2022

Rumah penemuan 4 jenazah yang merupakan satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat, 11 November 2022 . Foto ANTARA/Walda Marison
Satu Keluarga Tewas di Kalideres Mungkin Ikut Aliran Tertentu, Polisi Masih Selidiki

Sementara bukan karena kelaparan penyebab satu keluarga tewas. Apakah karena menganut aliran tertentu atau ada hal lain, masih didalami.


Berbagai Pandangan tentang Apokaliptik

15 November 2022

Kondisi rumah lokasi penemuan empat jenazah satu keluarga di Perum Citra Garden Satu, Kalideres, Jakarta Barat dibaluti plastik setelah polisi melakukan olah TKP, Ahad, 13 November 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Berbagai Pandangan tentang Apokaliptik

Pencarian kata apokaliptik mendadak banyak ditelusuri artinya, karena dikaitkan dengan kemungkinan kasus kematian misterius keluarga di Kalideres


Jokowi Jamin Hak Penghayat Kepercayaan di Perpres Strategi Kebudayaan

17 September 2022

Presiden Joko Widodo menyampaikan arahannya saat rapat pembahasan Pengendalian Inflasi dengan Seluruh Kepala Daerah di Istana Negara, Jakarta, Senin, 12 September 2022. ANTARA FOTO/Biro Pers Setpres/Kris
Jokowi Jamin Hak Penghayat Kepercayaan di Perpres Strategi Kebudayaan

Salah satu yang diatur dalam Perpres yang diteken Jokowi ini adalah jaminan atas hak kelompok penghayat kepercayaan dalam urusan pemajuan kebudayaan.


Bangkalan Akan Bangun Kawasan Wisata Halal di Kaki Jembatan Suramadu

5 April 2022

Para ibu mengajak anaknya bermain di sisi pantai menunggu waktu berbuka di kaki Jembatan Suramadu, Surabaya, 30 Juni 2014. TEMPO/Fully Syafi
Bangkalan Akan Bangun Kawasan Wisata Halal di Kaki Jembatan Suramadu

Pengembangan wisata halal di Bangkalan itu merupakan bagian dari upaya menciptakan objek wisata yang Islami sekaligus merawat tradisi dan budaya.