TEMPO.CO, Depok - Ambarani, 32 tahun, warga Depok, kelimpungan. Pasalnya, dua orang anaknya hilang dibawa mantan suaminya, Amarullah, 37 tahun, sejak 18 November tahun lalu. Hingga kini, ia tidak tahu di mana keberadaan kedua anaknya. Ambar yakin mantan suaminya itu membawa dua anaknya bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar.
Amarullah menjemput dua anaknya saat pulang sekolah. "Bahkan KK dan akta kelahiran anak saya juga dibawa," kata Ambarani di rumah mantan mertuanya di RT 1 RW 6, Nomor 47, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Senin, 18 Januari 2016.
Atas kehilangan anak yang dibawa mantan suaminya itu, Ambarani sudah melaporkan ke Polsek Pasar Minggu dan Polres Jakarta Selatan pada 25 November 2015. Satu hari setelahnya, dia juga melaporkan ke Komnas Anak. "Tapi dari polisi tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka bilang tidak bisa ditindaklanjuti karena ikut bapak kandung," ujarnya.
Ia yakin mantan suaminya ikut Gafatar karena Al Qiadah bermetamorfosis menjadi organisasi massa tersebut. Di Depok, jemaah Al Qiadah cukup banyak dan berkelompok. "Pertemuan kelompok setiap pekan. Kalau pertemuan besarnya sebulan sekali. Setiap hari ada pengajian tafsir Al-Quran," ujarnya.
Nurlaela, kakak Amarullah, mengatakan sudah dua bulan tidak bisa berkomunikasi dengan kedua adiknya dan anak-anaknya. Amarullah terakhir pernah datang ke rumah keluarga pada November 2015. Setelah itu, kedua adiknya tidak bisa dihubungi.
Kakak Amarullah, Muhammad Soleh, 38 tahun, juga ikut menghilang. Soleh membawa serta istrinya, Santi, 35 tahun, dan tiga anaknya. Ambar yakin Amarullah dan Soleh hilang karena ikut Gafatar. "Saya yakin hilang karena ikut Gafatar. Sebab, mereka berdua sudah ikut ajaran Al Qiadah ajaran Ahmad Musadek sejak 2004," kata Nurlaela.
Ambar mengaku pernah ikut ajaran Musadek di pengajian Al Qiadah sejak 2004-2005. Dia ikut karena diajak suaminya. "Pertama suami saya ikut kakaknya, Soleh. Lalu setelah ikut, suami saya ngajak saya," ucapnya. Namun Ambar tidak mau mengikuti ajaran Al Qiadah karena tidak sejalan dengan keyakinannya. Al Qiadah mengajarkan salat hanya untuk mereka yang beriman. "Salat, puasa tidak diwajibkan," ujarnya.
IMAM HAMDI