Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Baasyir dan Oman Dianggap Panutan Teroris Indonesia

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir menghadiri sidang permohonan peninjauan kembali di Pengadilan Negara Cilacap, Jawa Tengah, 12 Januari 2016. Sebelumnya, PN Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada Abu Bakar Ba'asyir. REUTERS/Darren Whiteside
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir menghadiri sidang permohonan peninjauan kembali di Pengadilan Negara Cilacap, Jawa Tengah, 12 Januari 2016. Sebelumnya, PN Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada Abu Bakar Ba'asyir. REUTERS/Darren Whiteside
Iklan

TEMPO.COJakarta - Lembaga studi Australian Strategic Policy Institute pada Juli 2009 merilis temuannya terkait dengan penanganan narapidana teroris di Indonesia. Menurut Australian Strategic Policy Institute, bebasnya kader Jamaah Islamiyah dan terputusnya mereka dari lingkaran utama kelompok Jamaah Islamiyah, berpeluang menumbuhkan generasi baru kelompok radikal. Beberapa hari kemudian meledaklah bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton.

Setelah sekian lama upaya pemberantasan terorisme hanya diisi penangkapan, aksi teror berupa ledakan bom dan penembakan terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2016. Peristiwa itu menjadi bukti belum berhasilnya penumpasan teroris di Indonesia. 

Saat ini, setidaknya ada dua guru besar terorisme di Indonesia yang dikaitkan dengan pelaku bom Thamrin. Menurut pengamat terorisme, Zaki Mubarok, dua tokoh yang masih menjadi panutan teroris itu adalah Abu Bakar Baasyir dan Oman Abdurahman.

1. Abu Bakar Baasyir

Abu Bakar Baasyir mengawali kiprahnya dengan mendirikan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Sukoharjo, Jawa Tengah pada 10 Maret 1972. Ia mengajar bersama Abdullah Sungkar, Yoyo Roswadi, Abdul Qohar H. Daeng Matase, dan Abdullah Baraja. 

Baasyir dan Sungkar melarikan diri ke Malaysia pada 11 Februari 1985 karena kasusnya masuk kasasi, dan keduanya dikenai tahanan rumah. Mereka melarikan diri ke kawasan Kuala Pilah, Negeri Sembilan, Malaysia, dan mulai membangun jaringan Jamaah Islamiyah. 

Pelarian Baasyir berakhir ketika November 1998 pulang ke Indonesia. Kepulangannya itu disambut gembira pendukungnya dan menjadi jilid baru gerakan terorisme di Indonesia.

Bekas siswa Pondok Pesantren Gontor ini kemudian melepaskan diri dari organisasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) sejak 19 Juli 2008. Sebagai gantinya, ia membuat organisasi baru, Jamaah Anshori Al Tauhid (JAT).

Keterlibatan terakhir Baasyir adalah sewaktu berperan besar pada pelatihan militer Maret 2010 di hutan daerah Jantho, Aceh Besar. Abdul Haris alias Haris Amir Falah, amir JAT Jakarta dalam kesaksian pada Maret 2011, menyebut amir JAT Pusat Abu Bakar Baasyir pernah memerintahkan dia untuk membantu mengumpulkan infak yang dipakai untuk pelatihan militer di Pegunungan Jantho, Aceh Besar. Instruksi disampaikan Baasyir dalam pertemuan di Rumah Makan Abunawas di daerah Matraman, Jakarta Pusat.

2. Oman Abdurahman alias Abu Sulaiman

Nama Oman lebih nyaring terdengar setelah bom Thamrin. Salah satu pelaku, Afif, disinyalir merupakan anak didiknya di penjara Cipinang. Siapa sebenarnya Oman?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Awalnya Oman merupakan imam tetap Masjid Jami’ Al Sofwa yang menaungi Yayasan Al Sofwa, sebuah institut salafi. Pada 2003-2004, Oman bertemu Harun, alumnus Ambon dan Poso, di Masjid At-Taqwa, Tanah Abang. 

Menurut Direktur Riset Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andrie, Harun kemudian melatih Oman dan murid-muridnya. Pelatihan meliputi latihan fisik, penyamaran, penguasaan senjata, dan pembuatan bom. Pada 22 Maret 2004, saat berlatih di Cimanggis, bom meledak. Oman dan muridnya ditangkap. Pada 2 Mei 2005 Oman divonis tujuh tahun penjara oleh Pengadilan Cibinong.

Dari dalam penjara Sukamiskin, Bandung, Oman Abdurrahman memberikan ceramah di dalam penjara. Pendengarnya termasuk dari luar penjara. Dalam dakwahnya ia menggunakan telepon seluler untuk menyampaikan materi.

Salah satu "pemirsa" ceramah jarak jauh Oman adalah Abdullah Sunata yang ketika itu berada di penjara Cipinang. Sunata mendengarkan ceramah Oman dengan telepon seluler. Ketika Oman bebas pada 4 Juli 2008, ia setia mengunjungi Sunata. Sunata sendiri setelah mendapat remisi satu tahun, ia bebas pada 1 Maret 2009.

Oman menamai kelompok pengajiannya “Jamaah Tauhid Wal Jihad”. Muridnya antara lain Gema Awal Ramadhan, Agam Fitriadi, dan Yudi Zulfahri yang direkrut di penjara Sukamiskin. Alumnus Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab, Jakarta, banyak menerjemahkan karya ulama garis keras, seperti Abu Muhammad al-Maqdisi dari Yordania. Bersama Lutfi Haedaroh, ia juga menerjemahkan buku-buku perjuangan jihad.

Pada 20 Desember 2010 Oman divonis 9 tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Oman terbukti membantu pembiayaan pelatihan di Jantho, Aceh Besar. Penerus Oman Abdurahman pada jaringan Tauhid Wal Jihad adalah Sigit Qurdowi yang memimpin Hisbah Solo. Peledakan Masjid Al-Dzikra di kompleks Kepolisian Resor Kota Cirebon oleh M. Syarif merupakan salah satu karya Sigit.

Kini, nama Oman kembali muncul di bom Thamrin sebagai guru dari Afif alias Sunikem, yang juga ikut pelatihan militer di Aceh 2010 lalu.

EVAN/PDAT Sumber Diolah Tempo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Titipkan Surat untuk Ganjar Lewat TKD di Solo, Abu Bakar Ba'asyir juga 2 Kali Surati Jokowi

30 November 2023

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir (paling kiri) menemui jajaran TKD Ganjar-Mahfud di Pucang Sawit, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 30 November 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Titipkan Surat untuk Ganjar Lewat TKD di Solo, Abu Bakar Ba'asyir juga 2 Kali Surati Jokowi

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir menemui TKD Ganjar-Mahfud di Solo menyerahkan surat.


Kunjungi Abu Bakar Ba'asyir di Ngruki, Amien Rais Kenang Masa Mahasiswa dan Aktivitas di HMI

26 November 2023

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais (kanan) memberikan bingkisan kepada pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Abu Bakar Ba'asyir di pondok pesantren yang berada di wilayah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad, 26 November 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Kunjungi Abu Bakar Ba'asyir di Ngruki, Amien Rais Kenang Masa Mahasiswa dan Aktivitas di HMI

Pertemuan Amien Rais dan Abu Bakar Ba'asyir berlangsung selama sekitar 1 jam di Gedung Darul Hikmah dalam suasana penuh keakraban.


Abu Bakar Ba'asyir Datangi Kantor Gibran, Kirim Surat Nasihat untuk Para Capres

20 November 2023

Pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Abu Bakar Ba'asyir (paling kanan) menyampaikan surat untuk capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Balai Kota Solo, Senin, 20  November 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Abu Bakar Ba'asyir Datangi Kantor Gibran, Kirim Surat Nasihat untuk Para Capres

Surat untuk capres nomor dua yaitu Prabowo Subianto, Abu Bakar Ba'asyir menyampaikan melalui Gibran. Namun ia tak bisa bertemu langsung.


Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia

20 Oktober 2023

Pemeran film Dibalik 98 bersama sutradara Lukman Sardi dalam konfrensi pers Dibalik 98 di Djakarta Theater XXI, 07 Januari 2015. TEMPO/Nurdiansah
Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia

Selain Tragedi Bintaro, ini peristiwa Indonesia lainnya yang diadaptasi menjadi film sebagai kisah nyata (true story).


Abu Bakar Ba'asyir Suarakan Tolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023, Ini Profilnya

19 Maret 2023

Abu Bakar Ba'asyir. REUTERS/Supri
Abu Bakar Ba'asyir Suarakan Tolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023, Ini Profilnya

Abu Bakar Ba'asyir menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 yang diselenggarakan di Indonesia. Ini profil pendiri PP Al Mukmin.


Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Ini Daftar Kasus yang Pernah Ditanganinya

15 Februari 2023

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo (kanan) dan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono memberikan keterangan saat rilis penetapan tersangka kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 13 November 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak
Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Ini Daftar Kasus yang Pernah Ditanganinya

Ferdy Sambo divonis hukuman mati. Ia tercatat pernah menangani beberapa kasus antara lain KM 50, kebakaran gedung Kejaksaan Agung, Djoko Tjandra.


BNPT Ungkap 80 Persen Eks Napi Terorisme Masih Berkukuh pada Ideologinya

13 Februari 2023

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar saat ditemui usai memberi kuliah umum di Universitas Bung Karno. Tempo/M. Faiz Zaki
BNPT Ungkap 80 Persen Eks Napi Terorisme Masih Berkukuh pada Ideologinya

Boy menyebut tim BNPT yang berkomunikasi dengan Baasyir menyampaikan Baasyir masih yakin dengan ideologinya.


Ada Nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo Tangani Kasus Bom Sarinah 7 Tahun Lalu

15 Januari 2023

Terduga teroris pelaku penembakan terhadap warga dan polisi tergeletak di jalanan di depan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2016. Peristiwa itu menggemparkan Ibu Kota setelah teror bom sebelumnya terjadi di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan pada 2009. Tak hanya teror bom, aksi saling tembak antara pelaku dan polisi sempat terjadi saat itu. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
Ada Nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo Tangani Kasus Bom Sarinah 7 Tahun Lalu

Tujuh tahun berlalu sejak terjadinya tragedi bom Sarinah yang menewaskan 7 orang di kawasan Sarinah, Jakarta. Ada nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo.


7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara

15 Januari 2023

Pelaku teroris menembaki warga dan petugas polisi dikawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016. Tepat setahun yang lalu terjadi bom bunuh diri dan penembakan terjadi di jalan Thamrin dan cafe Starbucks. dok.Tempo/ Aditia Noviansyah
7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara

Tujuh tahun lalu, 14 Januari 2016, di siang bolong terjadi teror di pusat Kota Jakarta, dikenal sebagai bom Sarinah. Ini kilas baliknya.


77 Tahun Brimob Polri, Begini Rekam Jejak Anang Revandako Dankor Brimob Polri Saat ini

16 November 2022

Komandan Korps Brimob Polri yang baru Irjen Pol Anang Revandoko bersama Istri berfoto bersama dengan Prajurit Korps Brimob saat upacara serah terima jabatan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Rabu, 21 Agustus 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
77 Tahun Brimob Polri, Begini Rekam Jejak Anang Revandako Dankor Brimob Polri Saat ini

Anang Revandako bukanlah sosok baru di Brimob Polri. Begini rekam jejak Dankor Brimob ini hingga kini memimpin satuan tertua Polri.