TEMPO.CO, Yogyakarta - Setelah ditemukannya dokter Rica Tri Handayani dan balitanya, Zafran Alif Wicaksono, pada 11 Januari lalu, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menerima banyak laporan orang hilang. Total orang yang dilaporkan hilang dan diduga melakukan eksodus ke Kalimantan sebanyak 78. Dari banyaknya laporan itu, satu di antaranya sudah ditemukan dan beberapa lain sudah dalam pengawasan.
"Satu orang tinggal dijemput di Ketapang, Kalimantan Barat, atas nama Faza Anangga Novansyah, warga Mlati, Seman," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DI Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, Senin, 18 Januari 2016.
Rata-rata orang yang dilaporkan hilang atau menghilang itu pamit ke Kalimantan. Setelah dilakukan pengembangan, banyak di antara mereka pernah aktif di Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), seperti dokter Rica.
Diduga, organisasi yang mengklaim sudah bubar pada Agustus 2015 itu mempunyai program hijrah atau eksodus. Rata-rata mereka hijrah ke Kalimantan.
Di pulau itu, diduga ada kamp yang dikhususkan untuk program pertanian yang diikuti para anggota kelompok yang saat ini ramai dibicarakan masyarakat tersebut. Misalnya, di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, ada 5.000 hektare lahan yang diduga ditempati dan digarap Gafatar.
Namun, ucap Anny, tidak semua yang dilaporkan hilang merupakan pengikut atau ikut program Gafatar. Ada juga karena alasan keluarga dan ekonomi.
Setiap laporan orang hilang, ujar Anny, ditindaklanjuti polisi. Rata-rata mereka pergi ke Kalimantan. Mereka diduga ikut program eksodus Gafatar. "Apakah mereka terkait dengan Gafatar atau tidak, kami mencari dan membantu keluarga yang melaporkan sanak saudaranya hilang. Projusticia, kami mencari dan menemukan dulu," tuturnya.
MUH SYAIFULLAH