TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Rambe Kamarulzaman menyatakan uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) ditunda. Seharusnya tes tersebut digelar pada 18-20 Januari 2016. "Seharusnya hari ini sudah mulai. Tanggal 21 dipilih. Tapi kami tunda," kata Rambe saat dihubungi pada Senin, 18 Januari 2016.
Menurut Rambe, tes itu ditunda karena ada beberapa laporan masyarakat yang mempersoalkan hasil yang telah diberikan Panitia Seleksi ORI. Rambe pun membenarkan bahwa ada beberapa pihak yang mempersoalkan percakapan di grup WhatsApp yang berisi anggota Pansel dan beberapa calon anggota ORI.
Anggota Komisi Pemerintahan Dalam Negeri dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto, membenarkan kabar itu. "PKB dan Hanura ingin meminta klarifikasi dulu kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebagai perwakilan pemerintah terkait dengan ORI," ucap Yandri saat dihubungi secara terpisah.
Rencananya, ujar Yandri, mereka akan memanggil Pratikno untuk menanyakan sikap menteri tersebut atas aduan masyarakat tersebut. Selain itu, mereka akan membahas wacana dari beberapa fraksi yang ingin mengembalikan nama-nama calon anggota ORI itu kepada pemerintah. "Tapi sebagian besar ingin tetap lanjut. Nah, mau dijernihkan dulu. Kalau tidak ada pro dan kontra lagi, lanjut fit & proper test," tuturnya.
Rambe pun menegaskan, seleksi bagi calon anggota ORI akan selesai sebelum 16 Februari 2016. Masa kerja anggota ORI periode sekarang akan habis pada tanggal itu. "Ya terkejarlah. Kalau malam nanti Mensesneg clear, semua fraksi menerima, ya masih ada kesempatan," kata Yandri.
Pada November lalu, Pansel ORI telah menyerahkan 18 nama calon kepada Presiden Joko Widodo dan DPR. Calon-calon itu disaring dari total 269 orang yang mengikuti seleksi tahap awal. DPR pun harus memilih dan menetapkan sembilan dari 18 nama yang diajukan.
Sementara itu, 18 calon anggota ORI yang diajukan kepada DPR adalah Adhar Hakim, Adrianus Eliasta Meliala, Ahmad Alamsyah Saragih, Ahmad Suadi, Alvin Lie Ling Piao, Amzulian Rifai, Anung Didik Budi Karyadi, Dadan Suparjo Suharmawijaya, Djuni Thamrin, Gunarto, Helda Ritta Tirajoh, Hendra Nurtjahjo, Idham Ibty, La Ode Ida, Lely Pelitasari Soebekty, Ninik Rahayu, Rohina Budi Prihatin, dan Sudarto.
ANGELINA ANJAR SAWITRI