TEMPO.CO, Pekanbaru – Air Waduk Koto Panjang terus meluap akibat tingginya intensitas hujan di bagian hulu Sumatera Barat. Akibatnya, debit air waduk terus meninggi sehingga meluap di hilir dan merendam 27 desa di 8 kecamatan di Kampar, Riau. Banjir merendam ribuan rumah yang dihuni 5.110 kepala keluarga. Banjir juga telah menelan korban jiwa, seorang bocah kelas IV sekolah dasar dilaporkan hilang terbawa arus sungai saat mandi di bawah jembatan Desa Danau Bingkuang.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kampar Muhammad Nasir menyebutkan, banjir merendam beberapa desa di kawasan aliran sungai akibat dibukanya pintu air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang. Pintu air terpaksa dibuka agar tanggul tidak jebol diterjang arus air. “Ketinggian air mencapai 80 sentimeter di permukiman warga,” katanya kepada Tempo, Ahad malam, 17 Januari 2016.
Nasir menjelaskan pintu air waduk Koto Panjang dibuka pada Jumat kemarin. Sebelumnya, dia menambahkan, pihak PLTA Koto Panjang telah memberi tahu pemerintah Kampar dan kepolisian untuk membuka pintu air sebagai langkah antisipasi agar tanggul tidak jebol. Pemerintah daerah, kata dia, juga telah memberi peringatan kepada warga agar waspada. “Pintu air dibuka perlahan-lahan. Jika pintu air tidak dibuka, dikhawatirkan tanggul akan jebol. Kalau tanggul jebol justru akan membuat banjir lebih parah lagi,” jelasnya.
Nasir mengaku sejauh ini pihaknya telah membangun tenda pengungsian dan dapur umum untuk masyarakat. Begitu juga persediaan perahu karet telah dikerahkan ke desa yang terendam banjir untuk evakuasi warga.
Berikut data desa yang terendam banjir yang diperoleh Tempo dari BPBD Kampar: