TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Partai Golongan Karya hasil Musyawarah Nasional Bali, Mohamad Suleman Hidayat, mendesak Aburizal Bakrie segera menyelenggarakan munas. Hidayat mengatakan satu-satunya jalan menyelamatkan Golkar adalah menggelar musyawarah yang dihadiri para pihak yang bertikai. "Menyelesaikan Golkar tak bisa lagi lewat mekanisme hukum," kata Hidayat kepada Tempo pekan lalu.
Menurut Hidayat, usulan ini dia sampaikan saat bertemu dengan Aburizal pada Minggu, 10 Januari 2016. Aburizal yang baru pulang dari Amerika Serikat mengumpulkan sejumlah pengurus teras Golkar di kantornya, Wisma Bakrie, Kuningan. Saat itu Hidayat mengutarakan gagasan bahwa munas luar biasa harus segera digelar. Dia khawatir, meskipun menang dari sisi hukum, Aburizal justru menjadi musuh bersama kader Golkar.
Sikap Hidayat ini menjadi penanda kubu Aburizal tak lagi solid. Hidayat menjadi orang pertama di kubu Aburizal yang berbicara secara langsung kepada pemilik Bakrie Group tersebut agar segera menggelar munas. Selama ini, desakan menggelar munas lebih banyak disampaikan lawan politik Aburizal, yakni Golkar kubu Munas Ancol. Desakan juga disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung. Namun desakan ini tak dihiraukan Aburizal.
Kengototan Aburizal ini membuat jengkel Akbar Tandjung. Senin pekan lalu, menurut Akbar, keduanya sempat berdebat sengit soal pelaksanaan munas. Akbar mengungkapkan alasan perlunya segera menggelar munas. Sebab, kubu Munas Bali sedang di atas angin setelah Pengadilan Tinggi mengakui legalitas mereka. Akbar menuturkan munas perlu digelar untuk menyelamatkan Golkar. Keduanya berdebat panas dengan nada tinggi. Karena tak menemukan jalan tengah, Akbar mengatakan, "Sudah, kita jalan masing-masing."
Sebelumnya, desakan menggelar munas disampaikan Poros Muda Golkar yang dimotori Andi Sinulingga. Kader muda partai beringin telah menemui sejumlah senior Golkar, seperti Jusuf Kalla, B.J. Habibie, dan Muladi. Senior dan kader muda ini bersepakat, munas perlu segera digelar agar Golkar bisa bersiap menghadapi sejumlah event politik. "Soal teknis, nanti kami bicarakan," ucap Andi.
Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid menuturkan semua usul itu sebaiknya disampaikan saat rapat pimpinan nasional pada akhir Januari mendatang. Menurut orang dekat Aburizal ini, disetujui atau tidaknya munas digelar bergantung pada kesepakatan peserta rapat. Munas luar biasa bisa diselenggarakan jika disetujui 2/3 ketua Golkar tingkat provinsi.
Selengkapnya, lihat Majalah Tempo pekan ini.
WAYAN AGUS PURNOMO