TEMPO.CO, Manado - Kota Manado bak kota mati. Pasalnya sejak Sabtu 16 Januari 2016 hingga Minggu 17 Januari 2016 hari ini, aliran listrik dari PLN sebagai satu-satunya pemasok listrik di Indonesia tak juga ada.
"Kemarin pukul 14.00 Wita lampu mati dan hingga sekarang sudah lebih dari 24 jam listrik mati," kata Linda Kalalo, warga Kecamatan Mapanget Kota Manado, Sulawesi Utara.
Menurut Kalalo, selang 2 hari tak satu kali pun PLN menyalurkan aliran listrik ke kota Manado. "Memang seperti daerah primitif karena tak pernah lihat lampu sejak kemarin," kata Kalalo yang mengaku tak bisa membeli generator karena harga yang melambung hingga Rp 5 juta per unit.
Edwin Ramba warga asal Kecamatan Wenang mengatakan, entah apa yang terjadi dengan PLN karena sejak Mei 2015 terus-terusan ada jadwal pemadaman bergilir.
"Tapi untuk sekarang sudah sangat parah karena ini sudah 25 jam padam. Baru nyala 1 jam sudah padam lagi hingga sekarang," kata Ramba.
Ketua Fraksi Hanura DPRD Kota Manado meminta agar Direktur Utama PLN dipecat dari jabatannya karena dinilai tak mampu memenej dengan baik PLN. Sehingga mengakibatkan kerugian yang besar bagi masyarakat terutama di Sulawesi Utara.
Menurut Tamo, persoalan yang terjadi di Sulawesi Utara bukan soal pembangkit yang bermasalah tapi pada tingkatan manajerial yang tak mampu bekerja dan memerintah anak buah, sehingga terjadi persoalan yang selalu sama soal pemadaman listrik.
"Artinya tidak ada sinergitas dari pusat hingga ke daerah soal manajerial PLN ini. Akhirnya ya terus saja terjadi pemadaman dan tidak mampu diperbaiki karena itu tadi tidak ada manajerial yang baik," kata Tamo.
Dermawan Uloli, Supervisor Humas PLN Wilayah Suluttenggo dalam keterangan persnya menjelaskan pemadaman terjadi karena sekira pukul 14.28 WITA terjadi trip (gangguan) di sisi pembangkit, dan daya listrik yang hilang cukup besar sehingga menyebabkan daya suplai pembangkit ke sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo terganggu.
"PLN menyampaikan permohonan maaf atas kejadian gangguan listrik pada sistem interkoneksi 150 kV Sulawesi Utara dan Gorontalo," kata Uloli.
ISA ANSHAR JUSUF