TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter (SR) mengguncang Pulau Buru dan Ambalauw, Minggu, pukul 08.22 WIT. "Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 3,80 Lintang Selatan dan 127,28 Bujur Timur, tepatnya di Laut Banda, pada jarak 63 kilometer arah selatan Namlea, Pulau Buru, atau 98 kilometer arah timur Namrole, Pulau Buru, dengan kedalaman hiposenter 44 kilometer," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Ahad, 17 Januari 2016.
Darsono menuturkan, berdasarkan laporan yang dihimpun petugas, daerah yang mengalami dampak gempa bumi cukup signifikan, di antaranya Desa Masawoy dan Desa Ulima di Kecamatan Ambalauw. Sebanyak 50 bangunan rumah rusak dan 2 orang menderita luka-luka di Desa Masawoy. "Sedangkan di Desa Ulima dilaporkan sebanyak 70 bangunan rumah mengalami kerusakan dan 6 orang menderita luka-luka," katanya.
Darsono berujar meski gempa tersebut tidak berpotensi terjadi tsunami, tapi guncangan gempa bumi ini dirasakan dalam skala intensitas IV-V MMI di Pulau Ambalau, III MMI di Namlea-Buru Selatan, dan II MMI di Ambon.
Tidak hanya itu, berdasarkan monitoring BMKG hingga saat ini baru terjadi satu kali gempa bumi susulan, yang terjadi pada pukul 09.25.23 WIT dengan kekuatan 2,7 skala Richter. "Kami mengibau agar masyarakat pesisir Pulau Buru dan Pulau Ambalau, Maluku, agar tetap tenang, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami," ujarnya.
ABDUL AZIS