Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

14 Banjar di Bali Deklarasi Tolak Reklamasi Teluk Benoa

image-gnews
Ratusan warga dan pekerja wisata air yang tergabung dalam ForBali (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi) berkonvoi dengan perahu saat unjuk rasa di Teluk Benoa, Badung, Bali, 15 Agustus 2014. Mereka menuntut Presiden SBY mencabut Perpres No.51/2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Ratusan warga dan pekerja wisata air yang tergabung dalam ForBali (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi) berkonvoi dengan perahu saat unjuk rasa di Teluk Benoa, Badung, Bali, 15 Agustus 2014. Mereka menuntut Presiden SBY mencabut Perpres No.51/2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Kuta - Warga Kelurahan Kuta, Bali, yang terdiri atas 14 banjar mendeklarasikan pernyataan sikap menolak reklamasi Teluk Benoa. Aksi penolakan reklamasi tersebut berpusat di Pantai Kuta. Masing-masing tokoh masyarakat dan para pemuda desa setempat menyampaikan orasi untuk menolak reklamasi Teluk Benoa.

“Masyarakat sudah terbangun kesadaran dan keyakinannya yang penuh menyatakan sikap menolak reklamasi Teluk Benoa,” kata Ketua Forum Kepala Lingkungan Kelurahan Kuta, Nyoman Punia, di Pantai Kuta, Minggu, 17 Januari 2016.

Penolakan tersebut, kata Punia, tidak asal ikut-ikutan saja. Namun sudah melewati proses yang cukup panjang dari berbagai rapat-rapat banjar dan desa adat.

“Masyarakat di Kuta menyuarakan penolakan rencana reklamasi ini setelah mendapat edukasi yang cukup panjang. Reklamasi membawa dampak yang luar biasa buruk, dibandingkan dengan keuntungan ekonomi pragmatis yang tidak seberapa,” ujarnya.

Punia menjelaskan deklarasi ‘Kuta Bergerak, Selamatkan Ibu Pertiwi’ tak lepas dari filosofi dalam kepercayaan umat Hindu di Bali mengenai laut sebagai pusat ritual.

“Dalam ajaran agama Hindu, laut adalah ibu kita, kita sebagai anak-anaknya wajib menghormati, menyelamatkan, dan menjaga kehormatan ibu kita. Laut adalah kawasan suci, Teluk Benoa adalah kawasan situs-situs suci. Kalau itu diuruk, maka tempat melakukan persembahyangan untuk melakukan ritual itu akan hilang,” tuturnya.

Kendati perjuangan dari berbagai elemen masyarakat lainnya yang memperjuangkan penolakan reklamasi sudah berjalan selama hampir tiga tahun. Punia menilai perlawanan masyarakat Kuta untuk menolak reklamasi tidak akan pernah kandas. Menurut dia, ini akan menjadi kekuatan tambahan untuk bisa menghentikan rencana reklamasi di Teluk Benoa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tidak ada kata menyerah, kami yakin perjuangan kami adalah benar. Tetapi, pemikiran para pemimpin kita terkontaminasi oleh kepentingan ekonomi pragmatis. Mereka membelokkan arah lewat argumen yang dimanipulasi,” ujarnya.

“Semua cerita tentang investor sebagai gurita raksasa yang tidak bisa terkalahkan kemauannya oleh apa pun. Kenapa pemimpin kita mendengungkan hal itu? Itu adalah doktrin yang salah, karena rakyat yang terbesar,” tambahnya.

Ia berharap agar rencana reklamasi Teluk Benoa segera dibatalkan. Dan, menuntut Presiden Joko Widodo untuk bersikap tegas mencabut Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014.

“Dengarkan suara masyarakat yang murni menolak reklamasi. Ini suara asli masyarakat, kalau tidak percaya, mau melakukan survei, mau melakukan referendum, silakan,” ujarnya.

BRAM SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rini Soemarno Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa Tak Ada Masalah

10 September 2019

Menteri BUMN Rini Soemarno saat meninjau proyek stasiun LRT di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat 23 Agustus 2019. Foto/istimewa
Rini Soemarno Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa Tak Ada Masalah

Menteri BUMN Rini Soemarno mengklaim proyek penataan kawasan atau reklamasi Pelabuhan Benoa sudah berjalan sesuai koridor.


Alasan Anies Terbitkan IMB Ratusan Bangunan di Pulau Reklamasi

14 Juni 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau penyegelan di pulau reklamasi D di Teluk Jakarta, Kamis, 7 Juni 2018. Anies menyegel 900 bangunan di rulau reklamasi D karena tidak memiliki izin. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Alasan Anies Terbitkan IMB Ratusan Bangunan di Pulau Reklamasi

Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan alasannya menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan ratusan bangunan di area Pantai Maju (Pulau D) proyek reklamasi


Begini Aktivitas di Ruko Pulau Reklamasi Jakarta

13 Juni 2019

Kondisi pulau D reklamasi pasca Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah namanya menjadi Kawasan Pantai Maju, Senin, 3 Desember 2018. TEMPO/M Yusuf Manurung
Begini Aktivitas di Ruko Pulau Reklamasi Jakarta

Ruko-ruko di Pulau D atau Pantai Maju di wilayah pulau reklamasi tampak sepi aktivitas.


Proyek Jembatan Pulau Reklamasi, Apa Saja Rekomendasi Teknisnya?

27 Februari 2019

Warga berjalan di atas bambu yang dijadikan sebagai jembatan di Pantai Dadap, yang telah mengering airnya di Tangerang, Banten, 25 April 2016. Air pantai tersebut telah mengering akibat dari reklamasi pembangunan pulau buatan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Proyek Jembatan Pulau Reklamasi, Apa Saja Rekomendasi Teknisnya?

Kadin Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto mengatakan telah mengoreksi konstruksi jembatan ke pulau reklamasi.


Kajian Tanggul Laut Libatkan Ahli dari Belanda, Korea dan Jepang

11 Desember 2018

Menteri Bambang Brojonegoro bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno saat melakukan peninjauan pembangunan tanggul laut National Capital Integrated Coast Development (NCICD) di kawasan Cilincing, Jakarta, 8 Desember 2017. Proyek pembangunan tanggul laut ini ditargetkan rampung pada tahun 2020 mendatang. Tempo/Ilham Fikri
Kajian Tanggul Laut Libatkan Ahli dari Belanda, Korea dan Jepang

Staf Khusus Menteri PUPR, Firdaus Ali, mengklaim groundbreaking National Capital Integrated Coastal Development atau tanggul laut mulai tahun 2020.


3 Pulau Reklamasi Dikuasai DKI, Anies Baswedan Siapkan Nama Baru

24 November 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau salah satu kawasan di pulau reklamasi Teluk Jakarta, Kamis, 7 Juni 2018. Anies juga menyegel lahan pulau C walau belum ada bangunan atau aktivitas pembangunan. ANTARA/Dhemas Reviyanto
3 Pulau Reklamasi Dikuasai DKI, Anies Baswedan Siapkan Nama Baru

Anies Baswedan akan mengumumkan nama baru dari tiga pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta.


Anies Baswedan Tugaskan Jakpro Kelola Reklamasi, Dinilai Prematur

24 November 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau penyegelan di pulau reklamasi D di Teluk Jakarta, Kamis, 7 Juni 2018. Anies menyegel 900 bangunan di rulau reklamasi D karena tidak memiliki izin. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Anies Baswedan Tugaskan Jakpro Kelola Reklamasi, Dinilai Prematur

Gubernur Anies Baswedan menugaskan Jakarta Propertindo mengelola tiga pulau meski belum ada Perda Reklamasi Teluk Jakarta.


DPRD DKI Ingatkan Anies Dua Poin Raperda Reklamasi, Soal Apa?

3 Oktober 2018

Dua pimpinan DPRD DKI mengembalikan dokumen raperda reklamasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sela-sela acara peluncuran program OK-Otrip di Balai Kota DKI, 14 Desember 2017. Tempo/Friski Riana
DPRD DKI Ingatkan Anies Dua Poin Raperda Reklamasi, Soal Apa?

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan ada 2 poin perlu diperhatikan Pemprov DKI Jakarta soal revisi raperda reklamasi.


DPRD DKI Minta Revisi Raperda Reklamasi Rampung Tahun Ini

2 Oktober 2018

Menurut Saefullah saat memenuhi panggilan, KPK bertanya terkait kasus suap dalam Raperda Reklamasi.
DPRD DKI Minta Revisi Raperda Reklamasi Rampung Tahun Ini

Ada dua raperda yaitu zonasi wilayah pesisir dan pulau kecil (RZWP3K, serta raperda kawasan pantura.


Nasib 4 Pulau Reklamasi, Marco: Tunggu Kajian Dampak Lingkungan

29 September 2018

Arsitek Marco Kusumawijaya. TEMPO/Charisma Adristy
Nasib 4 Pulau Reklamasi, Marco: Tunggu Kajian Dampak Lingkungan

Ketua TGUPP jelaskan hasil kajian akan berikan kisi-kisi ilmiah tentang masa depan pulau-pulau reklamasi yang terlanjur ada.