TEMPO.CO, Jakarta - Desi menyeberang dari kompleks pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat. Ia hendak menuju Starbucks yang kini tutup. Bersama suaminya, ia menghampiri belasan karangan bunga yang berjejer di sekeliling Starbucks.
"Sini Ma, foto," kata suami Desi kepadanya. Lantas mereka mengambil foto selfie di depan karangan bunga yang dikirim Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Jauh-jauh datang dari Tangerang, Desi dan keluarganya datang untuk berfoto.
BACA: Bom Sarinah, Cuitan Ahmad Dhani Dihujat Netizen
Lalu ia pergi. "Saya ke sini karena penasaran," kata Desi di lokasi, Sabtu, 16 Januari 2016. Ia mengaku baru mau melihat lokasi pengeboman dan penembakan serangan yang menewaskan tujuh orang itu hari ini karena kemarin ia masih takut.
Tak hanya Desi. Puluhan orang datang dan pergi dari tempat itu. Mereka pergi usai ambil foto. Ada yang sendirian, ada yang membawa anak. Semuanya sumringah. Ada juga rombongan keluarga. "Ini anak saya penasaran ingin lihat," kata Dodi, yang datang bersama keluarga.
BACA: Mirip di Jakarta, Teroris Beraksi di Burkina Faso, 20 Tewas
Para pengendara meletakkan motor-motornya di pinggiran jalan. Sejumlah pedagang asongan beredar di sekitar pengunjung. Perempatan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, itu, mendadak mirip ajang wisata para turis domestik.
Pada Kamis, 14 Januari 2016, terjadi ledakan bom dan adu-tembak di pos polisi lalu lintas Jalan M.H. Thamrin depan gedung Sarinah. Ledakan juga terjadi di halaman Starbucks. Tak hanya itu, baku tembak juga terjadi antara teroris dan polisi.
BACA: Polisi Ganteng yang Diributkan Netizen di #KamiNaksir Ternyata...
Tragedi itu menewaskan 5 orang pelaku dan 2 warga sipil, yang salah satunya adalah warga asing. Selain itu, peristiwa yang terjadi pada siang hari itu membuat 24 orang terluka. Salah satu korban luka adalah warga negara asing asal Kanada.
MAYA AYU PUSPITASARI
SIMAK PULA
BOM THAMRIN: Lokasi Serangan Mendadak Jadi Ajang Rekreasi
Polri Buru Penyebar Berita Bohong Terorisme di Media Sosial