TEMPO.CO, Jakarta - SM, istri MA, salah satu terduga teroris di dekat pusat belanja Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, mengenali suaminya dari baju yang dikenakan. Menurut SM, Kamis pagi lalu, suaminya pergi dari rumah dengan baju biru tua.
Baju itu identik dengan yang dikenakan salah seorang terduga pelaku teror di dekat Sarinah. “Adik saya yang memberi tahu saya soal suami saya (MA)," kata SM di rumahnya di Perkampungan Pesanggrahan, Meruya, Jakarta Barat, Jumat malam, 15 Januari 2016.
Dalam beberapa foto dari lokasi, di antara pelaku teror yang menembaki polisi memang ada yang mengenakan baju biru tua dengan rompi hitam dan topi. Sedangkan pelaku lain memakai kaus hitam dan ransel merah.
Bagaimanapun, SM mengaku tak tahu-menahu soal kejahatan yang diduga dilakukan suaminya. Ia hanya tahu suaminya bekerja sebagai sopir angkot KWK 14 rute Citraland-Green Garden, Jakarta Barat. "Dulu dia pernah menjadi satpam di sebuah restoran, tapi berhenti karena restorannya sudah tutup."
SM mengaku sudah tinggal selama 14 tahun bersama MA dan tiga anak mereka.
Dia mengaku tak melihat tanda-tanda terorisme dari suaminya tersebut. "Kadang ada temannya datang, tapi hanya mengobrol di luar, sementara saya di dalam, jadi saya tak mengenal temannya."
Dari pemeriksaan di rumah MA, polisi menyita barang bukti berupa baterai, bohlam kecil, kabel, lakban, dan pisau sangkur. Barang bukti tersebut dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
YOHANES PASKALIS