TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa organisasi keagamaan akan menyelenggarakan Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara, sebagai respons aksi teror yang terjadi di Thamrin kemarin. "Kami mengundang seluruh umat dan warga bangsa serta komunitas media," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Sorij saat ditemui di kantor PBNU, pada Jumat, 15 Januari 2016.
Dalam apel yang akan dilangsungkan pada Minggu, 17 Januari 2016 di Lapangan Banteng ini, akan ada pengibaran bendera merah putih. Perwakilan pemuda akan mengucapkan ikrar melawan terorisme, radikalisme, serta narkoba.
Selain itu, akan ada seruan dari para tokoh agama dan acara doa bersama antarumat beragama secara bergantian. Dalam acara ini juga akan ada pentas seni dari para pemuda, seperti atraksi barongsai, pencak silat, dan berbagai tarian.
Ketua bidang Ideologi, Politik, Hukum, dan HAM Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Yanto Jaya mengatakan pihaknya akan terus melawan upaya teror dan berharap acara seperti ini tidak sekadar seremoni saja. "Meminta umat manusia tak menghentikan kampanye soal ini. Jika dilakukan terus-menerus, akan bisa memperkecil terorisme."
Ketua Umum Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Hendriette Hutabarat-Lebang mengatakan dibutuhkan semangat dan nasionalisme untuk bisa hidup dalam masyarakat yang majemuk. Karena itu, ia mengajak masyarakat Indonesia membangun Indonesia yang damai dan sejahtera. "Di mana radikalisme dan terorisme enggak hadir lagi."
Setidaknya ada enam perwakilan organisasi keagamaan yang berkumpul di kantor PBNU, Jumat siang. Mereka berasal dari organisasi NU, Matakin, Walubi, KWI, PGI, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI). Atas nama Aliansi Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara, mereka mengecam tindakan teror kemarin.
DIKO OKTARA