TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, jadwal kunjungan misi perdagangan Kerajaan Belgia yang akan dipimpin langsung oleh Putri Astrid tidak berubah kendati terjadi peristiwa bom Sarinah. “Mereka tidak khawatir,” kata dia selepas bertemu dengan utusan misi kerajaan Belgia di Gedung Sate, Bandung, Jumat, 15 Januari 2016.
Deddy mengatakan, Putri Astrid akan berkunjung ke Indonesia pada 12-19 Maret nanti. Dia dijadwalkan mengunjungi sejumlah tempat selain Jakarta, yakni Bogor dan Bandung. Putri Astrid rencananya akan berada di Bandung selama dua hari di sela kunjungannya itu. “Saya bilang tadi, datanglah, gak ada bom di Jawa Barat,” kata dia.
Menurut Deddy, kunjungan misi perdagangan yang dipimpin putri Raja Belgia itu akan menjajaki sejumlah kerjasama perdagangan dan ekonomi di Indonesia. Di Bandung misalnya, Putri Astrid akan bertemua dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil membahas soal pengembangan smart-city. “Mereka akan datang membawa sekitar 200 pengusaha,” kata dia.
Deddy mengatakan, investasi Belgia di Jawa Barat termasuk besar. Investasi negara itu berada di urutan delapan dengan nilai investasi menembus Rp 8 triliun. Yang terbaru misalnya, investor asal Belgia membangun pabrik eternit di Karawang dengan nilai investasi mencapai 90 juta Dollar AS. “Kita ingin mereka menanam investasi lebih besar lagi,” kata dia.
Deputy Chief of Mission dari Belgia, Heikki Vandermander mengatakan, ada beragam sektor yang sudah dimasuki investor asal negaranya di Jawa Barat. Di antaranya, industri, pabrik material konstruksi, baja, teknologi informasi, serta tekstil. Heikki mengatakan, kunjungan misi perdagangan dan ekonomi yang dipimpin langsung Putri Astrid itu akan menjajaki peningkatan kerjasama ekonomi dan investasi pengusaha asal negaranya dengan Indonesia. Misi itu juga membuka kesempatan bagi pengusaha Indonesia untuk bekerjsama memasuki pasar Belgia.
Soal peristiwa bom di Sarinah, Heikki mengatakan, hampir semua negara saat ini mengahadapi ancaman serupa. “Itu adalah situasi yang sedang dihadapi seluruh negara saat ini, Belgia memiliki pengalaman situasi serupa," katanya. "Kami percaya dengan pemerintah Indonesia."
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Jawa Barat Dadang Mohamad Ma'soem mengatakan, Belgia menginginkan menambah investasinya di Jawa Barat. “Mereka ingin mengejar masuk lima besar,” kata dia.
Dadang mengatakan, lima besar investor asing di Jawa Barat masih didominasi negara-negara di Asia. Singapuran menjadi negara yang menanam modalnya terbesar di Jawa Barat karena sejumlah negara Eropa misalnya mendirikan kantor perwakilannya di negara itu untuk berinvestasi di Indonesia. Sepanjang 2015, total realisiasi investasi di Jawa Barat menembus Rp 91 triliun di atas target Rp 81 triliun. “Tahun ini targetnya Rp 101 triliun,” kata dia.
AHMAD FIKRI