TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah organisasi keagamaan berkumpul di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk mengutuk aksi teror yang terjadi kemarin di sekitar pusat belanja Sarinah, Jakarta. "Jadikan teroris musuh bersama, musuh semua agama," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat konferensi pers pada Jumat, 15 Januari 2016.
Said mengatakan sangatlah berdosa seorang muslim yang mengatasnamakan Islam justru melakukan teror yang melukai orang lain. "Jelas-jelas bertentangan dengan agama Islam," ujarnya.
Baca Juga:
Masing-masing perwakilan organisasi keagamaan yang hadir di kantor PBNU juga mengeluarkan kecaman terhadap aksi teror tersebut. Di antaranya Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Yohanes Rasul Edy Purwanto.
Yohanes mengatakan dirinya mendukung upaya anak bangsa melawan teror yang terjadi di Indonesia. Ia juga mengatakan kejahatan teror adalah kejahatan melawan ideologi Pancasila. "Bagi kami, itu kejahatan melawan Pancasila."
Tokoh dari organisasi Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) bernama Minto mengimbau masyarakat Indonesia tetap tenang dan tetap beraktivitas seperti biasa. "Namun tetap harus waspada," tuturnya.
Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana mengatakan upaya menjaga keamanan bukan hanya peran pemerintah, tapi juga masyarakat dan harus dimulai dari lingkungan sekitar. "Mencegah hal-hal negatif yang membahayakan bangsa adalah tugas kita semua."
Setidaknya ada enam perwakilan organisasi keagamaan yang berkumpul di kantor PBNU, mereka berasal dari organisasi NU, Matakin, Walubi, KWI, PGI, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI). Mereka berkumpul untuk mengecam tindakan teror kemarin atas nama Aliansi Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara.
DIKO OKTARA