TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa pengeboman di sekitar kompleks pertokoan Sarinah, Jalan MH Thamrin menarik perhatian berbagai elemen masyarakat di dalam dan luar negeri. Para pemimpin negara, baik secara langsung maupun melalui perwakilannya di Jakarta, turut mengungkapkan belasungkawa mereka terhadap kejadian ini.
Perdana Menteri Malaysia Mohd Najib bin Abdul Razak dalam akun Twitter-nya ikut berduka. Najib mengatakan Malaysia siap jika dimintai pertolongan dalam bentuk apa pun. "Sangat terkejut dan turut bersedih karena serangan bom di Jakarta, Malaysia bersedia jika Indonesia membutuhkan bantuan. Pikiran dan doa untuk masyarakat di Indonesia."
BACA: Bom Thamrin, Densus Buru Kelompok Teroris ke Daerah
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga mencuitkan hal yang serupa di akunnya. Dengan tagar #JakartaBlasts, ia menyampaikan keprihatinannya terhadap peristiwa tersebut. "Kaget dan kecewa dengan berita #JakartaBlasts. Hati dan pikiran saya untuk masyarakat Indonesia," kata Lee.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam akun resminya juga turut berkomentar mengenai peristiwa pengeboman ini. "Simpati, doa, dan solidaritas penuh masyarakat Australia bersama dengan masyarakat Indonesia dalam menghadapi serangan2 teroris di Jakarta hari ini," ujar Turnbull.
BACA: Detik-detik Polisi Ditembak Dua Terduga Teroris Bom Sarinah
Perdana Menteri India Narendra Modi juga menyatakan perasaannya. "Belasungkawa saya berikan kepada mereka yang kehilangan yang mereka cintai pada peristiwa penyerangan kejam di Jakarta. Saya berdoa untuk kesembuhan bagi yang terluka," ucap Modi.
Sekitar pukul 10.55 WIB, Kamis, 14 Januari 2016, terjadi pengeboman di Sarinah yang disusul baku tembak antara penyerang dan kepolisian. Sedikitnya 7 orang meninggal akibat serangan ini. Lima dari tujuh korban diduga pelaku pengeboman. Sedangkan dua lainnya merupakan warga negara Indonesia dan satu warga negara asing.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
TRAGEDI BOM THAMRIN
BOM SARINAH, Kesaksian Fotografer Tempo Rekam Aksi Pelaku
BOM SARINAH, Detik-detik Mencekam, Raiskana Tertembak