TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kronologi kejadian ledakan di kafe Starbucks dan perempatan Jalan Husni Thamrin Jakarta Pusat. Terdapat satu ledakan bom bunuh diri dan empat ledakan lain di lokasi.
"Jumlah bom meledak ada lima. Lima teroris mati," kata Luhut kepada wartawan seusai meninjau tempat kejadian, Kamis, 14 Januari 2015.
Menurut Luhut, serangan bermula saat seorang pelaku hendak masuk ke kafe sambil meledakkan bom bunuh diri. "Lalu ada serangan lain (tembakan) dari dua orang, ditambah tiga orang di pos polisi," kata Luhut. Polisi menembak mati pelaku karena mereka mencoba kabur.
Akibatnya, lima teroris tewas di tempat. Selain itu, enam masyarakat jadi korban. Dua di antaranya meninggal, dan empat orang luka berat. Salah satu korban meninggal merupakan warga negara Belanda. "Sedangkan yang terluka dioperasi di RSPAD Gatot Subroto," kata Luhut.
Polisi melakukan olah tempat pasca kejadian hingga pukul 15.45 WIB. Mereka mengamankan beberapa proyektil dan benda lain yang mencurigakan. "Semua aman terkendali," kata Luhut.
Badan intelijen terus melakukan pengejaran terhadap ancaman teroris lain. "Investigasi terus ada karena tahun lalu ada satu keloompok beluk ditangkap," kata dia.
PUTRI ADITYO