TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar tiga orang diduga meninggal di lokasi ledakan di Pos Polisi Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.40 WIB, Kamis, 14 Januari 2016, dalam ledakan yang diduga bom bunuh diri.
Dalam peristiwa tersebut, sejumlah saksi menyatakan mendengar 6 kali ledakan, antara lain di Pos Polisi Sarinah dan dua ledakan lain di parkiran Starbucks di gedung Sarinah.
Aparat kepolisian dari Brimob Polda Metro Jaya dan Gegana sudah berada di sekitar lokasi dan mengamankan lokasi kejadian, yang sebelumnya juga dikabarkan diwarnai baku tembak antara orang-orang yang tidak dikenal dan polisi di lokasi.
Hingga berita ini diturunkan, Jalan M.H. Thamrin sudah ditutup untuk dua arah, begitu pula Jalan Agus Salim (Sabang).
Orang-orang yang ada di sejumlah gedung di sekitar gedung Sarinah juga dievakuasi dan polisi bersenjata lengkap langsung memeriksa orang-orang yang keluar-masuk gedung di kawasan tersebut.
Sementara itu, seorang saksi mata bernama Usman Paharo, yang sedang melintas di Jalan M.H. Thamrin, mengaku mendengar ledakan keras yang diikuti kepulan asap di depan gedung Sarinah dan tidak lama kemudian diikuti beberapa ledakan di sekitar lokasi.
Usman, yang ditemui di lokasi kejadian, Kamis siang, mengatakan sedang menumpang taksi saat kejadian dan, begitu mendengar ledakan serta melihat kepulan asap, ia langsung turun keluar dari taksi.
Menurut dia, kejadian berlangsung cepat dan terdengar pula beberapa kali suara tembakan.
Dwi Setyowati, atase pers Institut Francais Indonesie, yang kantornya berada di sekitar gedung Sarinah, mengatakan kantornya langsung ditutup seusai ledakan dan karyawannya tidak diperbolehkan keluar dari gedung untuk sementara waktu.
ANTARA