TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan proses terbentuknya Gerakan Fajar Nusantara dimulai dari pertikaian antara Ahmad Mushadeq dan Panji Gumilang--keduanya merupakan anggota Negara Islam Indonesia. Mushadeq kemudian mendirikan Al-Qiyadah al-Islamiyah, yang berubah menjadi Komunitas Millah Abraham.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gafatar Aceh, T. Abdul Fatah, dalam sebuah kesempatan pada awal 2015, mengatakan, "Ahmad Mushadeq itu guru spiritual kami."
2000
Al-Qiyadah al-Islamiyah berdiri.
Pemimpin: Ahmad Mushadeq alias Abdul Salam.
Lelaki kelahiran 21 April 1944 itu dibaiat menjadi anggota NII pada 1987. Namun kemudian terjadi ketidakcocokan dengan NII KWIX pimpinan Panji Gumilang, sehingga Mushadeq mendirikan Al-Qiyadah. Ia ingin memurnikan ajaran Nabi Musa, Isa, dan Muhammad.
Pengikut: 8.000 orang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Padang, Makassar, dan Kalimantan Selatan.
Ajaran:
- Ibadah: salat malam dan membaca Al-Quran.
- Tidak mewajibkan pengikutnya melaksanakan rukun Islam, seperti salat, zakat, puasa, dan berhaji.
- Syahadat: Ashadu ala illaha ilallah, wa asyhadu anna Almasih almaw'ud Rasulullah.
- Setiap orang di luar Al-Qiyadah adalah musyrik.
7 November 2007
Dilarang MUI
24 April 2008
Mushadeq dipenjara 4 tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
2009
Al-Qiyadah berubah menjadi Millah Abraham.
Dengan berganti nama, Al-Qiyadah leluasa mengembangkan organisasinya, sementara tetap menggunakan ajaran Mushadeq. Namun, menurut Mushadeq, Millah hanya komunitas untuk mempertautkan umat, tidak membahas akidah.
2011
14 Agustus 2011
Gafatar berdiri atas prakarsa 51 orang.
21 Januari 2012
Gafatar dideklarasikan diikuti oleh 14 DPD (14 provinsi). Terakhir mereka telah mempunyai pengurus di 34 provinsi.
Ketua: Mahful M. Tumanurung
Asas : Organisasi kemasyarakatan yang berasaskan Pancasila
Kantor DPP: Jl. Ciputat Raya No. 264, Pondok Pinang, Jakarta Selatan
EVAN | PDAT (dari berbagai sumber)