TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, menemukan hasil pemeriksaan sementara terhadap ikan gabus yang mati mendadak di rawa Longkib dan Runding, yakni karena memakan bekas lumpur hasil pengeboran.
"Dulu banyak terjadi pengeboran. Jadi bekas lumpur yang masih mengendap dimakan sama ikan gabus sehingga menyebabkan kematian," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Ir Sulisman, di Subulussalam, Rabu, 13 Januari 2016.
Sulisman mengaku, saat mendapat informasi ikan gabus mati, ia langsung memerintahkan tim turun ke lokasi mengambil sampel ikan untuk dicek penyebab kematiannya.
Dari pemeriksaan oleh petugas, disimpulkan ikan tersebut mati setelah mengkonsumsi bekas lumpur akibat pengeboran.
Ketika ditanya mengapa hanya ikan gabus saja yang mati sedangkan ikan jenis lainnya tidak, Sulisman menjelaskan ikan gabus biasanya mencari makanan di dasar permukaan tanah, dan lumpur bekas pengeboran itu masih menempel di dasar tanah.
"Setiap makanan yang ditemukan oleh ikan gabus di bagian dasar tanah mengandung bekas lumpur, lalu dimakan, dan menyebabkannya mati," jelasnya.
"Makanya yang mati cuma ikan gabus, sedangkan ikan jenis lainnya yang mencari makan di bagian tengah tidak mati karena mereka tidak memakan bekas lumpur itu," ujarnya.
Ia mengatakan, saat diperiksa, tim menemukan banyak lumpur di insang ikan gabus. Sehingga dapat disimpulkan ikan itu memakan bekas lumpur yang masih mengendap di permukaan tanah akibat pengeboran yang dulu pernah terjadi.
Sebelumnya, warga Runding dan Longkib dihebohkan dengan kejadian ratusan ikan gabus mati mendadak sejak tiga pekan belakangan.
ANTARA