Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arkeolog Sesalkan Pembongkaran Gedung Bersejarah Banyuwangi

image-gnews
Asrama Inggrisan, salah satu situs sejarah dari era kolonial di Banyuwangi, Jawa Timur. Gedung ini dulunya adalah kantor telegraf pertama yang dibangun Inggris. TEMPO/Ika Ningtyas
Asrama Inggrisan, salah satu situs sejarah dari era kolonial di Banyuwangi, Jawa Timur. Gedung ini dulunya adalah kantor telegraf pertama yang dibangun Inggris. TEMPO/Ika Ningtyas
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi – Peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta, Hari Lelono, menyangkan Pemerintah Banyuwangi, Jawa Timur, membongkar bekas gedung societiet alias kamar bola peninggalan era kolonial Belanda. Bangunan bersejarah dari abad ke-18 itu akan diganti bangunan baru tiga lantai yang menelan anggaran Rp 5,5 miliar.

Hari Lelono menjelaskan, Balai Arkeologi Yogyakarta mengidentifikasi gedung societeit Banyuwangi sebagai bangunan bersejarah sejak 2014. “Saya terkejut, ketika datang ke Banyuwangi lagi pada akhir 2015, ternyata gedung tersebut sudah rata dengan tanah,” kata Hari kepada Tempo, Selasa, 12 Januari 2016.

Bagian depan gedung societeit, kata Hari, memang sudah diubah sehingga tak menampakkan ciri arsitektur aslinya. Akan tetapi, bagian dalam gedung tersebut masih orisinil. Gedung societeit memiliki desain khas, antara lain tembok tinggi, interiornya lebih indah, dan ruangannya tertutup agar suara musik memantul ke dalam. “Gedung ini menjadi gedung dansa atau pusat kesenian bagi orang-orang Belanda,” kata arkeolog ini.

Gedung societeit  berada di Jalan Veteran, atau sebelah utara Lapangan Blambangan. Sejak abad ke-18, kata Hari, sekitar lapangan tersebut memang menjadi pusat pemerintahan kolonial Belanda. Di dekat gedung societeit masih berdiri kantor pos, bekas kantor telegraf, bekas rumah dinas jaksa, dan bekas sekolah Belanda. “Jadi gedung societeit melengkapi fungsi tata ruang di masa lalu,” ujar Hari.

Menurut Hari, Pemerintah Banyuwangi belum menetapkan gedung societeit sebagai cagar budaya. Apabila telah ditetapkan, maka pembongkaran terhadap bangunan bersejarah bisa dijerat Undang-Undang No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Masyarakat Banyuwangi juga dirugikan dengan pembongkaran gedung societeit ini karena kehilangan salah satu komponen sejarahnya.

Setelah Indonesia merdeka, gedung societeit mengalami pergantian fungsi. Menurut bekas pengurus Dewan Harian Cabang 1945, Aguk Wahyu Nuryadi, sekitar  1945 gedung ini menjadi markas Laskar Hizbullah. Kemudian pada 1960-1964, menjadi tempat perkuliahan Universitas Tawang Alun, yang menjadi cikal-bakal Universitas Jember saat ini.

Bangunan ini juga pernah menjadi markas TNI Angkatan Darat dan Gedung Nasional Indonesia (GNI) antara tahun 1965-1980-an. Bupati Banyuwangi Joko Supaat Slamet melakukan pemugaran pada gedung ini pada tahun 1982. Setelah pemugaran tersebut, gedung societeit hingga saat ini menjadi kantor Dewan Harian Cabang (DHC) 45.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Aguk, kondisi gedung DHC 45 sudah rusak dan bocor. Sejak tahun 2010, pengurus DHC 45 mengusulkan kepada Pemerintah Banyuwangi untuk merenovasi bagian yang rusak. Tapi usulan tersebut tidak pernah ditanggapi. Barulah pada 2015, Pemerintah Banyuwangi menyetujui untuk melakukan perbaikan. “Kami tidak tahu kalau bangunan akan dibongkar total,” kata dia.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga, Mujiono, mengatakan, pengurus DHC 45 tidak pernah memberikan informasi kalau gedung tersebut bernilai sejarah. “Kalau ada informasi sejak awal pasti kami akan menyesuaikan,” kata dia.

Pembangunan gedung DHC 45, kata Mujiono, dikerjakan dalam tiga tahun alias multiyears dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp 5,5 miliar. Pembangunan tahap pertama dimulai akhir 2015 dengan anggaran Rp 2,2 miliar. Gedung tiga lantai ini nantinya terdiri dari aula untuk pentas seni dan perkantoran.

Menurut Mujiono, pihaknya masih menyimpan kayu-kayu dan keramik bekas gedung itu. Apabila dibutuhkan, kayu dan keramik akan dipasang kembali menyesuaikan arsitektur yang baru.

IKA NINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

35 hari lalu

Pecinan Street Food menyuguhkan beragam atraksi seni hingga aneka kuliner khas Tionghoa selama tiga hari sejak Jumat, 23-25 Februari 2024 di di Tempat Ibadah Tri Dharma Hoo Tong Bio, Kecamatan Banyuwangi. (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

39 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

42 hari lalu

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

50 hari lalu

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?


4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.


Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.


Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Pantai Grajagan, Banyuwangi. Banyuwangitourism.com
Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.


Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Warga melintas di gapura Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/Budi Candra Setya
Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.