Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suami-Istri Perekrut Dokter Rica Jadi Tersangka

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Dokter Rica Tri Handayani, yang sempat hilang sejak 30 Desember 2015, ditemukan oleh jajaran kepolisian dari Polda DIY, dan tiba di Mapolda DIY, Senin sore, 11 Januari 2015. TEMPO/Hand Wahyu
Dokter Rica Tri Handayani, yang sempat hilang sejak 30 Desember 2015, ditemukan oleh jajaran kepolisian dari Polda DIY, dan tiba di Mapolda DIY, Senin sore, 11 Januari 2015. TEMPO/Hand Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua perekrut dokter Rica Tri Handayani untuk pergi ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ditetapkan polisi menjadi tersangka. Keduanya adalah pasangan suami-istri, Eko Purnomo dan Veni Orinanda.  

Polisi menggunakan pasal 328 subsider pasal 332 Kitab Undang-undang  Hukum pidana. Yaitu soal penculikan dan membawa lari orang lain. Ancaman hukumannya hingga 12 tahun penjara.  

"Dokter Rica dikendalikan oleh E dan V, kartu ATM bank miliknya juga dikuasai oleh V," kata Ajun Komisaris Besar Ganda Saragih, Kepala Sub Unit I Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum  Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 12 Januari 2016.

Kedua tersangka ini langsung ditahan setelah diinterogasi. Mereka ditangkap bersama penjemputan dokter Rica dan anak balitanya di Pangkalan Bun, Senin, 11 Januari 2016 kemarin.

Dari keterangan Ganda, rombongan dari Yogyakarta adalah mereka bertiga, anak Rica, anak Veni, dan satu orang lagi. Mereka berenam naik pesawat terbang menuju ke Pontianak dari bandar udara Adisutjipto pada 30 Desember 2015. Setelah itu, mereka menuju ke kabupaten Mempawah Hilir. Mereka tinggal di kabupaten itu selama dua hari.

Karena ada pemberitaan di media sosial dan media massa atas hilangnya dokter Rica, mereka lalu pindah tempat ke Pangkalan Bun. Perjalanan yang ditempuh selama 24 jam. Di Pangkalan Bun, mereka tinggal di hotel selama empat hari. Mereka menginap di hotel yang berbeda. Ada yang di Pangkalan Bun dan ada yang di Pangkalan Banteng.

Mereka ditangkap polisi saat berada di bandar udara Iskandar Pangkalan Bun, Senin, 11 Januari 2016. Tujuannya, menurut pengakuan korban dikembalikan melalui Semarang.

"Untuk apa dikembalikan, ini yang kami terus telusuri," kata Ganda.

Ia menambahkan, dari pengakuan sementara, dokter Rica dijanjikan oleh Veni pekerjaan yang lebih baik. Padahal di Lampung, dokter itu sudah mempunyai pekerjaan sebagai dokter dan membuka klinik kecantikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini bujuk rayu, janji akan diberikan pekerjaan selama 10 hari juga tidak kunjung ada," kata dia.

Saat pertemuan pertama kali antara dokter Rica dan suaminya yaitu Aditya Akbar Wicaksono di bandara Iskandar, anaknyalah yang dipeluk pertama kali. Baru setelah itu dokter yang sedang menempuh spesialisasi ortopedi itu memeluk dokter Rica.

Saat akan dibawa oleh suami dan polisi, dokter Rica tidak menolak dan para tersangka tidak melawan. Sehingga memudahkan polisi untuk membawa mereka kembali ke Yogyakarta.

Polisi mengamankan barang-barang milik tersangka. Antara lain lima  flash disk, hardisk 1 terrabita, dan komputer jinjing dari kedua tersangka. Polisi masih menyelidiki isi dari penyimpan data itu.

Saat ditanya soal hubungannya dengan Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar, polisi masih mengembangkan kasus ini. Perlu kehatia-hatian untuk mengusut kasus hilangnya banyak orang dari Daerah Istimewa Yogyakarta.


"Apapun organisasinya, perlu diwaspadai. Jika itu (organisasi itu) sudah dinyatakan dilarang," kata Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti.

MUH SYAIFULLAH
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

2 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

5 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

20 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

41 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

43 hari lalu

Peserta mendaki puncak Rosablanche selama perlombaan Glacier Patrol ke-21 di pegunungan antara Zermatt dan Verbier, Swis, 18 April 2018. Perlombaan ini pertama kali diselenggarakan pada April 1943 dan hanya diikuti peserta militer. AP/Jean- Christophe Bott
Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

46 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

48 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

53 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat