Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terkait Gafatar, Polda Yogyakarta Banjir Kasus Orang Hilang

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Sakimah, 51 tahun, menunjukkan foto ketiga anak lelakinya yang menghilang sejak Desember 2015. Diduga mereka ikut hijrah atau eksodus organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). TEMPO/Dinda Leo Listy
Sakimah, 51 tahun, menunjukkan foto ketiga anak lelakinya yang menghilang sejak Desember 2015. Diduga mereka ikut hijrah atau eksodus organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). TEMPO/Dinda Leo Listy
Iklan

TEMPO.CO, Sleman - Dalam dua hari ini, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta mendapatkan banyak laporan orang hilang. Sedikitnya, sudah ada enam laporan orang hilang yang melibatkan 16 orang hilang atau menghilang. Di antaranya diduga ikut eksodus Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Sejak tadi malam, sudah ada enam laporan dan yang dilaporkan hilang ada 16 orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, Selasa, 12 Januari 2016.

Jumlah orang yang hilang memang lebih banyak dari laporannya. Karena satu laporan ada yang terdiri dari lima orang, yaitu satu keluarga yang meliputi suami, istri, dan tiga anak mereka.

Keluarga yang berasal dari Jalan Mataram, Danurejan, Kota Yogyakarta, itu awalnya pamit akan pergi ke Prancis. Namun, sebulan lalu, mereka justru ke Pangkalan Bun. Alasannya ingin bertani. "Tapi setelah itu mereka tidak bisa dihubungi sampai sekarang," kata salah satu pelapor, Sudarmi, yang kehilangan anak, menantu, dan tiga cucunya.

Bahkan, Sudarmi mengungkapkan, sebelum anak dan menantunya itu pergi, minta apa pun diberikan. Setelah tidak bekerja di Pertamina, anaknya pernah meminta sepeda motor Harley Davidson. Permintaan itu ia kabulkan. Tidak lama, anaknya kembali meminta uang Rp 50 juta. Ternyata anak dan menantunya justru pergi ke Kalimantan dan menghilang. "Minta apa pun saya kasih, tapi kok sampai saat ini tidak ada kabar," kata Sudarmi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada juga yang melaporkan Liatiati, 54 tahun, warga Mlati, Sleman. Ia melaporkan anaknya yang bernama Faza, 27 tahun, alumnus Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta.

"Pamitnya bekerja ke Kalimantan," kata Liatiat. Anaknya itu meninggalkan Yogyakarta sejak 11 Desember 2015. Hingga kini, Faza juga hilang tanpa kabar.

MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

2 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

6 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

21 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

41 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

44 hari lalu

Peserta mendaki puncak Rosablanche selama perlombaan Glacier Patrol ke-21 di pegunungan antara Zermatt dan Verbier, Swis, 18 April 2018. Perlombaan ini pertama kali diselenggarakan pada April 1943 dan hanya diikuti peserta militer. AP/Jean- Christophe Bott
Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

47 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

49 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

54 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat