TEMPO.CO, Surakarta - Dua mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini menghilang sejak sebulan terakhir. Diduga, kedua mahasiswi itu bergabung dengan kelompok yang menamakan diri Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Kedua mahasiswi ini adalah Silvi Nurfitriani asal Banjarnegara, dan Finda Amalia Ma’ruf asal Wonogiri. Mereka terdaftar sebagai mahasiswi jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik UNS yang masuk pada 2013.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Solo, Eko Pujianto mengatakan kedua mahasiswi itu sudah tidak mengikuti kegiatan kampus sejak awal Desember lalu. "Keluarga Silvi juga pernah mencari informasi di kampus," katanya, Selasa 12 Januari 2016.
Dari keterangan pihak keluarga, Silvi tidak bisa dihubungi sejak 6 Desember 2015 lalu. Dia diduga bergabung dengan Gafatar lantaran diajak oleh Finda yang merupakan teman satu angkatan. "Informasinya, Finda merupakan pengurus Gafatar di Wonogiri," ujar Eko.
Menurut Eko, hilangnya mahasiswi tersebut juga sudah dilaporkan ke polisi oleh keluarganya. "Dilaporkan ke Polres Karanganyar," katanya. Sebab, diduga Silvi bergabung dengan organisasi Gafatar yang berada di Karanganyar.
Sebelumnya di Yogyakarta seorang perempuan dokter Rica Tri Handayani dan anaknya Zafran Ali Wicaksono ditemukan oleh anggota Kepolisian Polda Daerah Istimewa Yogyakarta di bandar udara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Rica menghilang meninggalkan suaminya di Yogyakarta pada 30 Desember 2015 yang diduga bergabung dengan kelompok Gafatar.
Menurut Kepala Polda DIY menambahkan, Brigadir Jenderal Erwin Triwanto, Gafatar sudah dinyatakan terlarang oleh Majelis Ulama Indonesia. Tapi dia belum bisa mengungkapkan sosok kelompok ini. "Kami masih melakukan penyelidikan mendalam," kata dia.
AHMAD RAFIQ