Iklan
TEMPO Interaktif, Solo: Ikatan Alumni Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, menyatakan Hernianto, terpidana perkara Bom Bali I yang meninggal dunia ketika menjalani hukuman, adalah seorang mujahid (pejuang Islam). Menurut Ketua Ikatan Alumni, Ali Usman, Hernianto melaksanakan syariah Islam dengan baik. Hernianto dianggap terlibat bom Bali karena menjadi tuan rumah sebuah silaturahmi. “Itu (menjadi tuan rumah yang baik) merupakan perbuatan yang dianjurkan oleh agama Islam," katanya di Solo, Ahad (5/2).Hernianto, terpidana 12 tahun, digolongkan sebagai Kelompok Solo dalam peta pelaku terorisme. Ia ditangkap dan diadili karena memberikan fasilitas dalam perencanaan peledakan bom di Legian, Kuta, Bali, Oktober 2002.Setelah menjalani hukuman sekitar 4 tahun di Lembaga Pemasyarakatan Krobokan, Bali, pada Jumat (3/2), pemuda asal Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo, itu meninggal dunia di Rumah Sakit Sanglah karena gagal ginjal. Keluarganya menduga kerusakan ginjal itu akibat penyiksaan oleh penyidik dalam pemeriksaan. Imron Rosyid
Iklan
![Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]](https://statik.tempo.co/data/2021/09/08/id_1049202/1049202_720.jpg)
