TEMPO.CO, Surabaya - Penjabat Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno bakal segera mengakhiri tugasnya, mengingat pejabat definitif wali kota hasil Pilkada 2015, Tri Rismaharini, sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai pemenang pilkada.
“Mudah-mudahan (terpilihnya Risma--) bisa menjadikan Kota Surabaya lebih baik lagi ke depan dan lebih sejahtera,” kata Nurwiyatno kepada wartawan di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam Surabaya, Jumat, 8 Januari 2015.
Menurut Nurwiyatno, dia telah melakukan semua tugas yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur selama mengisi kekosongan menjadi Penjabat Wali Kota Surabaya. Tugas-tugas itu adalah menyukseskan pemilihan wali kota, mengawal penyerapan anggaran, dan mengawal APBD 2016.
“Saya sudah lalui semua itu, bahkan Pilkada pun juga sudah selesai, hanya tinggal penyerapan anggarannya ini,” kata dia.
Pilkada Surabaya, lanjut Nurwiyatno, sudah berlangsung dengan aman, tertib dan lancar, bahkan perolehan suaranya pun juga meningkat dibanding pilkada sebelumnya. “Sayangnya, angka golput di Surabaya masih banyak,” kata dia.
Sementara untuk penyerapan anggaran, lanjut dia, Pemerintah Kota Surabaya sudah berupaya maksimal.Setiap Jumat sore, Nurwiyatno minta data realisasi penyerapan anggaran pekan itu. “Berdasarkan evaluasi, serapan APBD pada 2015 turun 1 persen, yang sebelumnya 80 persen pada tahun 2014, menjadi 79 persen pada tahun ini,” kata dia.
Terkait percepatan penetapan APBD 2016, Nurwiyatno mengaku sudah rampung. Sesuai rencana awal, pemerintah Surabaya ingin menyelesaikan APBD pada November 2015. APBD 2016 untuk Surabaya disahkan DPRD pada 25 November. “Secara administrasi ini tidak salah, jadi semuanya sudah beres,” kata dia.
MOHAMMAD SYARRAFAH