TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil optimistis kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung, yang akan dibangun oleh konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia Cina, bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Bandung.
"Sekarang kan 8,8 persen, ada yang bilang 8,9 persen, naik satu persen seharusnya bisa," kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis, 7 Januari 2015.
Dengan pergerakan manusia dan barang yang keluar-masuk Kota Bandung dengan cepat, Ridwan Kamil bahkan optimistis pertumbuhan ekonomi Kota Bandung bisa mencapai dua digit jika kereta berteknologi tinggi tersebut hadir.
"Karena pertumbuhan flow manusia yang biasa 3 jam jadi 30 menit, berarti ada pergerakan barang yang cepat sekali. Dulu ada pengamat ekonomi yang mengatakan dobel digit. Orang belanja investasi bisa cepat. Saya kira seharusnya bisa 10 persen," tuturnya.
Ridwan Kamil menambahkan, faktor lain yang bisa menunjang kenaikan pertumbuhan ekonomi Kota Bandung, selain kereta cepat Cina, adalah sarana transportasi monorel atau light railway transit (LRT), yang rencananya akan dibangun satu paket dengan kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Makanya di Perpres itu Pak Gubernur meminta agar monorel Bandung Raya diikutsertakan, dikerjakan tanpa lelang oleh investor kereta api cepat. Yang tahap satu LRT Bandung, setelah itu nanti yang LRT Bandung Raya juga dikerjakan oleh konsorsium yang sama," ucapnya.
PUTRA PRIMA PERDANA