Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspedisi 7 Gunung Dunia Mahasiswi Unpar ke Puncak Aconcagua  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Tyler Armstrong berlatih mendaki gunung salju. Tyler telah menjalani sejumlah pelatihan bersama ayahnya, sebelum benar-benar siap mendaki. Ia berlatih dua kali sehari selama 6 bulan sebelum melakukan pendakian ke puncak Aconcagua. nydailynews.com
Tyler Armstrong berlatih mendaki gunung salju. Tyler telah menjalani sejumlah pelatihan bersama ayahnya, sebelum benar-benar siap mendaki. Ia berlatih dua kali sehari selama 6 bulan sebelum melakukan pendakian ke puncak Aconcagua. nydailynews.com
Iklan

TEMPO.COBandung - Tim Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, berencana melanjutkan pendakian ke Gunung Aconcagua di Argentina. Keberangkatan tim ke gunung berketinggian 6.962 meter dari permukaan laut tersebut dijadwalkan pada 11 Januari-5 Februari 2016.

Anggota tim publikasi ekspedisi tersebut, Alfons Yoshio, mengatakan kisaran tanggal tersebut merupakan waktu terbaik untuk mencapai puncak Aconcagua. “Sehingga rencana tim mencapai puncak pada 27 Januari sudah mempertimbangkan faktor keamanan,” ujarnya, Rabu, 6 Januari 2016.

Aconcagua merupakan puncak tertinggi di Amerika Selatan dan puncak tertinggi kedua dalam rangkaian tujuh puncak gunung tertinggi di dunia setelah Gunung Everest. “Panjangnya rute perjalanan dan kenaikan ketinggian gunung yang cukup drastis membuat perjalanan ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk didaki,” katanya.

Tim mahasiswi, yang terdiri atas Fransiska Dimitri Inkiriwang, 22 tahun, Mathilda Dwi Lestari (22), dan Dian Indah Carolina (20), itu, pada 2014 dan 2015, telah mencapai tiga puncak gunung tertinggi di tiap benua. Diawali dari pengibaran bendera merah putih di puncak Gunung Cartenz Pyramid di Papua, Indonesia, pada Agustus 2014. Pendakian selanjutnya ke puncak Gunung Elbrus di Rusia serta Gunung Kilimanjaro di Tanzania pada Mei 2015.

Selain jalurnya yang panjang, Aconcagua, yang terletak di jajaran Pegunungan Andes, memiliki cuaca ekstrem dingin serta badai angin berbahaya yang dikenal dengan sebutan El Viento Blanco. Kecepatan angin di sana, kabarnya, bisa mencapai 90 kilometer per jam, berembus bersama kabut di tengah kondisi hujan salju. “Pada cuaca paling baik pun badai ini masih sangat berpeluang datang. Sekalipun skenario terburuknya harus berhadapan dengan badai ini, tim tahu apa yang harus diperbuat,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut beberapa pemberitaan media, angin tersebut diduga menjadi penyebab meninggalnya salah satu pendaki berpengalaman dari Indonesia, mendiang Norman Edwin dan Didiek Samsu, pada 1992. Ketika itu, kedua pendaki dari Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) tersebut juga tengah melakukan ekspedisi mencapai tujuh puncak gunung dunia. "Salam hormat untuk mereka berdua," kata Alfons.

Sebelum tim mahasiswi, tim mahasiswa Mahitala Unpar pada Januari 2011 telah berhasil mencapai puncak Aconcagua. Tim Indonesia Seven Summits Expedition tersebut terdiri atas Sofyan Arief Fesa, Xaverius Frans, Broery Andrew Sihombing, dan Janatang Ginting. Tim pendaki wanita kampus tersebut berusaha menyamai rekor pendahulunya.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

8 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

12 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

38 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

48 hari lalu

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong. Foto: Canva
6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

49 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.