TEMPO.CO, Yogyakarta - Selain memiliki hobi membaca dan travelling, Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo yang dinobatkan menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati (KGPAA) Paku Alam X pada hari ini, Kamis, 7 Januari 2016, juga menyukai otomotif. Dia bersama adiknya, Bendara Pangeran Haryo (BPH) Hario Danardono, merancang kereta baru untuk koleksi Kadipaten Pakualaman yang dibuat pada 2015.
“Keretanya diberi nama Kyai Jaladara. Baru diberi nama pada 31 Desember 2015,” kata Ketua IV Panitia Jumenengan Paku Alam X yang mengurusi kirab kereta, Widihasto Wasana Putra, saat konferensi pers di Kadipaten Pakualaman pada 4 Januari 2016.
Dalam kisah pewayangan Mahabarata, Jaladara adalah nama kereta yang menjadi tunggangan Prabu Kresna. Meskipun dirancang oleh keluarga Pakualaman, kereta tersebut dibuat oleh teknisi di bengkel Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) DIY. Sedangkan desainnya meniru kereta Kerajaan Inggris milik Ratu Elizabeth.
Kereta dengan model tertutup itu berwarna hitam glossy serta berbahan kayu jati. Proses pembuatan yang memakan waktu selama satu tahun dengan biaya berkisar Rp 200 juta itu terlihat belum rampung. Saat diikutkan gladi bersih kirab pada 3 Januari 2016, masih ada pernak-pernik aksesori yang belum lengkap, seperti handle pintu yang belum dipasang.
Kereta tersebut kelak akan diperuntukkan bagi Paku Alam yang bertakhta untuk kendaraan operasional harian. Semisal, ditumpangi Paku Alam saat menghadap Raja Keraton Yogyakarta yang bertakhta dalam acara resmi kerajaan.
Pada 7 Januari 2016, kereta tersebut akan turut dalam kirab Paku Alam X bersama lima kereta lainnya dengan ditarik kuda. Lima kereta tersebut adalah Kyai Manik Kumolo berwarna kuning yang akan ditumpangi Paku Alam X, Nyai Rara Kumenyar berwarna hijau, Kyai Brajanala berwarna biru, juga Kyai Manik Braja. Serta satu kereta pinjaman Keraton Yogyakarta, yaitu kereta Kyai Rejo Pawoko yang berwarna hitam untuk mengangkut ampilan Paku Alam X, antara lain senjata pusaka.
Kereta Kyai Jaladara akan ditempatkan di belakang kereta Kyai Rejo Pawoko. Berdasarkan urutan kirab, kereta paling depan adalah Kyai Manik Kumolo, Kyai Rejo Pawoko, Kyai Jaladara, Nyai Rara Kumenyar, Kyai Brajanala, serta Kyai Manik Brojo. Total ada 30 ekor kuda yang menariknya dengan jarak sekitar 3,6 kilometer.
PITO AGUSTIN RUDIANA