Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marak Orang Hilang di Yogyakarta, Ada Apa?

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
inforum.com
inforum.com
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dalam beberapa bulan ini ada sejumlah orang yang hilang atau menghilang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hilangnya orang tersebut tidak hanya terjadi pada orang biasa, namun dokter dan pegawai negeri sipil beserta keluarga juga menghilang.

Lalu ada fenomena apa sehingga ada orang yang dengan sadar atau tidak sadar memutus hubungan dengan keluarga bahkan suami? Menurut dosen sosiologi kriminal Universitas Gadjah Mada Suprapto, hilangnya seseorang merupakan isu yang sensitif.

Ada beberapa hal yang menyebabkan orang pergi dari rumah dan kehidupan keluarga. Jika masih muda, bisa saja pergi bersama pacar atau dieksploitasi untuk dipekerjakan. Jika sudah dewasa bisa ingin mencari pekerjaan yang lebih baik. Namun ada juga yang bergabung ke suatu kelompok.

"Ada fenomena, ada  kelompok tertentu  merekrut anggota," kata kriminolog itu, Rabu, 6 Januari 2016.

Beberapa orang yang hilang ada yang berpamitan kepada keluarga. Di Daerah Istimewa Yogyakarta fenomena orang hilang, antara lain Hilangnya janda muda bernama Diah Ayu Yulianingsih, 28, warga Perumahan Candi Gebang Permai IV No 1 Jetis 18/66 Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Ia pergi bersama anaknya Raina Ayranica Calya Putri setelah rumah mereka didatangi seorang perempuan tak dikenal. Itu terjadi pada  pada Jumat, 11 Desember 2015.  

Diah yang baru saja menjada itu pamit hanya melalui pesan singkat kepada orang tua dan mertuanya. Ia berpesan akan pergi jauh, jika sudah berhasil dan hidup layak akan pulang.

Yang terbaru adalah hilangnya seorang dokter muda asal Lampung yang sedang menengok suaminya yang juga dokter. Dokter itu adalah Rica Tri Handayani,28 tahun dan anaknya Zafran Alif Wicaksono. Suaminya adalah Akbar Aditia Wicaksono yang sedang mengambil spesialis ortopedi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 30 Desember 2015, dokter lulusan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta itu pergi dari rumah saudaranya yang berasa di Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Ia meninggalkan berlembar-lembar surat. Ia ingin berjihad di jalan Allah. Namun dalam surat itu ia berjanji tidak akan masuk Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).

Orang hilang lainnya, seorang pegawai negeri yang bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito menghilang sejak Oktober 2015. Pegawai itu berinisial ES pergi beserta suami dan anak-anaknya. Pihak rumah sakit sudah mencari tetapi tidak ditemukan. 

Dengan adanya fenomena itu, Suprapto menyatakan, meskipun dengan sadar mereka pergi, pasti sebelumnya sudah ada doktrin. Banyak alasan mengapa suatu kelompok merekrut mereka. Apalagi perginya dengan orang yang tidak dikenal oleh keluarga maupun lingkungan.

Nunies Ummi Haniah, ibu mertua salah satu orang yang hilang yaitu Diah Ayu Yulianigsih mengatakan, keberadaan menantu dan cucunya belum diketahui. Ia menduga, menantunya (meskipun suaminya sudah meninggal) itu bergabung dengan kelompok radikal. Tetapi kelompok yang mana ia tidak mau berandai.

"Kami menduga dia ikut aliran radikal, kami juga melaporkan ke PP Muhammadiyah selain ke polisi," kata dia yang dihubungi melalui telepon.

MUH SYAIFULLAH 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

15 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

18 hari lalu

Peserta mendaki puncak Rosablanche selama perlombaan Glacier Patrol ke-21 di pegunungan antara Zermatt dan Verbier, Swis, 18 April 2018. Perlombaan ini pertama kali diselenggarakan pada April 1943 dan hanya diikuti peserta militer. AP/Jean- Christophe Bott
Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.


KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

19 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

21 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

22 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

27 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

30 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

30 hari lalu

Petugas Badan Pengawas Pemilu daerah memeriksa kotak suara di kantor RW 04 di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. Pendistribusian logistik pemilu itu diangkut menggunakan truk pengangkut (dump truck) dari gudang logistik dengan pengawalan ketat petugas gabungan. PPSU diperbantukan untuk mengangkut logistik tersebut dari gudang logistik untuk dibawa ke kantor RW maupun langsung ke TPS-TPS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

36 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

39 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.