TEMPO.CO, Manado - PT Angkasa Pura 1 Bandar Udara Sam Ratulangi Manado resmi menutup aktivitas penerbangan di bandar udara tersebut, Selasa, 5 Januari 2016. Penutupan ini dilakukan pada pukul 19.30 Wita hingga keesokan harinya, Rabu, 6 Januari 2016, pukul 06.00 Wita.
Penutupan aktivitas ini dilakukan karena letusan Gunung Soputan yang sejak Senin, 4 Januari 2016, hingga sore tadi masih terus terjadi. Letusan tersebut mengeluarkan debu vulkanis yang telah memasuki area airways.
Akibatnya, tujuh penerbangan ditunda. Yakni Citilink IG 951 Manado-Jakarta penerbangan 19.15 Wita, Lion Air JT 740 Makassar-Manado sampai di Manado 22.20 Wita, JT 770 Jakarta-Manado 22.20 Wita, JT 730 Balikpapan-Manado 22.45 Wita, dan JT 926 Denpasar-Manado 23.35 Wita. Serta Garuda Indonesia GA 606 Jakarta-Manado tiba di Manado 22.55 Wita dan GA 470 Manado-Sorong-Jayapura dengan jadwal keberangkatan 04.50 Wita.
General Manager Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado Halendra Waworuntu mengatakan debu vulkanis sangat membahayakan penerbangan, sehingga pihaknya harus menutup aktivitas penerbangan. "Ini dilakukan demi keselamatan dan keamanan penerbangan. Selanjutnya kita akan terus memantau kondisi terakhir," tutur Waworuntu.
Adapun petugas pos pemantau Gunung Soputan, Sandy Manengkey, mengungkapkan bahwa energi dari Soputan masih kuat. Namun dia belum bisa memprediksi apakah akan terus erupsi atau berhenti sementara dalam beberapa hari ke depan. "Kami terus melakukan pemantauan untuk melihat perkembangan terbaru," katanya.
ISA ANSHAR JUSUF