TEMPO.CO, Bandung – Pasca-ledakan bom di Alun-alun Bandung, Jalan Dalemkaum, pada pergantian malam tahun baru lalu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana memperketat pengawasan dan pengamanan rumah dinas yang berada tepat di depan lokasi kejadian. Ridwan Kamil mengaku khawatir teror bom terulang.
Salah satu pengamanan yang akan dilakukan adalah menambah kamera CCTV di rumah dinas. "Khawatir, tapi kan kita preventif dulu. Nambah CCTV tiap tahun," katanya di Balai Kota Bandung, Selasa, 5 Januari 2015.
Untuk menambah kamera CCTV, terutama untuk seluruh Kota Bandung, Ridwan Kamil berencana menggandeng pihak swasta dengan sistem public private partnership (PPP). "Makanya kami kan mau PPP karena duit terbatas. Nambah CCTV teh 100, nanti mah 1.000, bayar jangka panjang," tuturnya.
Saat ini, Ridwan Kamil mengakui selusin kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian hanya terfokus di dalam area rumah dinas. Karena itu, pihak kepolisian masih kesulitan mengungkap kasus bom rakitan di Alun-alun Bandung dalam pergantian malam tahun baru kemarin.
Meski demikian, Ridwan Kamil mengaku telah menyerahkan hasil rekaman CCTV saat kejadian yang ada di pusat informasi Bandung Command Centre. Menurut dia, ada satu CCTV Bandung Command Centre yang mengarah tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Saya sudah serahkan file CCTV, tapi saya enggak tahu hasilnya. Ada satu CCTV yang berada di daerah Dalemkaum. Tidak menyorot ke TKP, tapi pokoknya di area itu," ucapnya.
Selain menambah pengawasan, Ridwan Kamil akan memperketat pengamanan rumah dinas dengan penambahan penjaga gerbang. Namun, agar tidak terlalu menakutkan, kostum penjaga itu akan dibuat secara menarik mirip penjaga gerbang istana kerajaan.
"Kalau lihat pendopo itu kan lagi dibangun gerbang. Nanti ada yang jaga. Kalau siang jadi obyek turis, tapi dia juga jaga keamanan juga, bukan polisi, tapi satpam yang diseragamin keren," tuturnya.
PUTRA PRIMA PERDANA