Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Sudah Tahu Keberadaan Dokter Rica  

Editor

Zed abidien

image-gnews
inforum.com
inforum.com
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengetahui keberadaan dokter Rica Tri Handayani, 28 tahun, dan seorang balita bernama Zafran Alif Wicaksono yang dilaporkan menghilang. Bahkan mobil yang digunakan Rica untuk lari dari keluarga sudah diketahui pemiliknya. Polisi masih melakukan penyelidikan dan pengejaran.

"Alhamdulillah kami sudah berupaya untuk menemukan dan membantu keluarga," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar Hudit Wahyudi, Selasa, 5 Januari 2016.

Dokter dan anak balitanya itu dilaporkan menghilang sejak Rabu, 30 Desember 2015, oleh suaminya, dokter Akbar Aditya Wicaksono. Sesaat sebelum menghilang, dokter cantik bersama suaminya datang ke rumah sepupunya di Maguwoharjo, Depok, Sleman, 29 Desember 2015. Namun, keesokan harinya saat suami Rica pergi ke Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito, Rica tidak bisa dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya.

"Kami terus mencari keberadaan dokter Rica, anaknya dan dua orang yang membawa mereka," kata Hudit.

Dokter Rica bukanlah warga Yogyakarta. Dia berasal dari Lampung dan datang menjenguk suaminya yang sedang mengambil spesialis ortopedi di Universitas Gadjah Mada pada 12 Desember 2015.

Dokter Rica bersama anak balitanya tidaklah raib begitu saja. Namun meninggalkan pesan dengan surat berpamitan kepada suami, yang ditemukan di rumah keluarganya itu. "Surat ditulis tangan berlembar-lembar," kata Hudit.

Salah satu poin tulisan tangan itu menyebutkan bahwa dokter Rica ingin berjuang di jalan Allah. Dokter Rica juga meminta maaf karena tak bisa berpamitan secara langsung, takut membuat sedih suami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hudit menambahkan, dalam surat itu juga disebutkan Rica berpendapat soal perkembangan agama Islam saat ini yang dinilai tidak sesuai akidah yang benar. Ia ingin pergi untuk bertanggung jawab melengkapi kebenaran Allah.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti menambahkan, polisi terus melakukan penyelidikan soal menghilang dokter itu. Kepergiannya kemungkinan besar sudah direncanakan lama. Karena sempat menulis surat yang panjang. "Kami memeriksa saksi-saksi," katanya.

Polisi juga membuat tim khusus dalam pencarian dokter yang dilaporkan hilang ini. Polisi juga tidak mau berprasangka jika ia ikut jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau jaringan radikal lain. Karena dalam surat itu Rica Berjanji tidak masuk ISIS.

Akbar Aditya Wicaksono, suami Rica, menyebarkan berita hilangnya istri dan anaknya di media sosial. Namun nomor telepon yang dicantumkan itu tidak dijawab ketika dihubungi.

MUH. SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

7 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

22 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

42 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

45 hari lalu

Peserta mendaki puncak Rosablanche selama perlombaan Glacier Patrol ke-21 di pegunungan antara Zermatt dan Verbier, Swis, 18 April 2018. Perlombaan ini pertama kali diselenggarakan pada April 1943 dan hanya diikuti peserta militer. AP/Jean- Christophe Bott
Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

48 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

50 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

55 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat