TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudarmawan mengatakan ada tiga sungai di Jawa Timur yang menyebabkan banjir. Ketiga sungai itu adalah Sungai Brantas, Sungai Bengawan Solo, dan Kali Lamong.
"Ketiga sungai itu patut diwaspadai," kata Sudarmawan kepada Tempo Senin, 4 Januari 2016.
Karena itu, daerah yang dilalui Sungai Bengawan Solo, seperti Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Tuban, sangat rawan terkena banjir akibat luapan sungai itu. Sedangkan Kabupaten Mojokerto, Kabupetan Jombang, dan Kabupaten Nganjuk juga sangat rawan terkena luapan Sungai Brantas.
"Kabupaten Gresik juga rawan terkena luapan Kali Lamong," ujar Sudarmawan.
Selain karena luapan air sungai, penyebab banjir di Jawa Timur dapat disebabkan gundulnya hutan yang ada di kawasan ini. Bahkan, terkadang daerah yang berdekatan dengan laut juga dapat terkena banjir.
"Biasanya diistilahkan dengan banjir rob kalau yang dari laut," papar Sudarmawan.
Saat ini BPBD telah melakukan koordinasi, baik dengan pemerintah kota dan kabupaten maupun dengan BPBD daerah. Koordinasi itu dilakukan untuk melakukan pencegahan terjadinya banjir. "Kami menamakannya koordinasi terpadu," ujarnya.
Saat ini baru Kabupaten Gresik yang mengalami banjir. Banjir di Gresik terjadi di dua desa, yaitu Desa Sedapurklagen dan Desa Deliksumber.
"Banjir sejak 1 Januari dengan tinggi 20 sampai 30 sentimeter," kata Kepala BPBD Gresik Abu Hasan.
Namun sejak 3 Januari banjir di dua desa itu telah surut. Surutnya banjir di dua desa itu disebabkan debit air Kali Lamong sudah turun.
"Semoga tidak hujan lagi agar debitnya tidak naik," kata Abu.
EDWIN FAJERIAL