TEMPO.CO, Mataram - Dengan menggelontorkan dana pembangunan sebesar ratusan miliar rupiah, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengurangi angka kemiskinan sebanyak 21 ribu orang (0,56 persen) pada September 2015. Pada Maret 2015, penduduk miskin NTB sebanyak 823 ribu jiwa. Sedangkan pada September 2015 sebanyak 802 ribu jiwa.
“Upaya mengatasi kemiskinan itu ya bergantung pada program pemerintah,” kata Kepala Badan Pusat Statistik NTB Wahyudin, Senin sore, 4 Januari 2016.
Sebelumnya, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang dipimpin Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin diberi masukan untuk mengatasi kemiskinan, salah satunya menyediakan beras untuk rakyat miskin.
Wahyudin berujar, pada 2016, dana untuk pembangunan kemasyarakatan, termasuk penyediaan beras untuk rakyat miskin, sekitar Rp 800 miliar. “Ini harus segera dilaksanakan. Jika tidak, bisa naik lagi jumlah penduduk miskin,” ucap Wahyudin.
Pada Maret 2015, angka kemiskinan di NTB mengalami peningkatan 7.260 jiwa dari setahun sebelumnya sebesar 816.620 jiwa menjadi 823.890 jiwa atau 17,05 persen dari jumlah semua penduduk NTB. “Tambahan 7.260 jiwa penduduk miskin itu cukup banyak,” ujarnya.
Pada September 2015, jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan di NTB lebih tinggi dibanding daerah perkotaan. Penduduk miskin di daerah perkotaan berjumlah 377,28 ribu orang (18,40 persen), sedangkan di daerah perdesaan 425,01 ribu orang (15,18 persen).
SUPRIYANTHO KHAFID