TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo, menyatakan Golkar kubu Ical akan segera melunasi utang dan tunggakan-tunggakan DPP Partai Golkar. DPP Partai Golkar memang diketahui belum membayar tagihan listrik serta gaji pegawai sejak November 2015 lalu. Untuk itu, PLN memutus aliran listrik di kantor Golkar.
"Karena kubu Ancol (kubu Agung Laksono) sudah kibarkan bendera putih, saya tugaskan staf kami untuk segera mengurus dan melunasi tunggakan-tunggakan yang ditinggalkan kubu Ancol," kata Bambang saat dihubungi oleh Tempo pada Senin, 4 Januari 2016.
Menurut anggota Komisi Hukum DPR itu, DPP Partai Golkar kubu Agung masih menunggak tagihan listrik, gaji karyawan, dan juga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). "Mudah-mudahan minggu depan, seluruh tunggakan yang mereka (kubu Agung) tinggalkan sudah kami lunasi. Pekan depan akan kami lunasi," ujarnya.
Selain menyatakan akan melunasi tagihan-tagihan yang belum dibayar, Bambang juga mengatakan bahwa kubunya akan membayar biaya perbaikan kantor yang telah mengalami kerusakan-kerusakan yang cukup berat. "Rusak berat karena dipergunakan secara tidak bertanggung jawab selama setahun lebih mereka kuasai," tuturnya.
Sudah dua bulan lamanya, DPP Partai Golkar belum membayar tagihan listrik kantor mereka di Jalan Anggrek Neli Murni, Palmerah, Jakarta Barat. Akibatnya, aliran listrik di kantor itu pun dimatikan sejak dua minggu yang lalu. Menurut informasi, tunggakan tagihan listrik di kantor itu mencapai Rp 300-400 juta sejak November 2015 lalu.
ANGELINA ANJAR SAWITRI